JAKARTA, KOMPAS.com - BYD paham pasar mobil paling besar di Indonesia ialah MPV. Untuk itu, merek asal China tersebut melansir BYD M6 di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.
BYD M6 merupakan electric multi purpose vehicle alias EMPV pertama yang dijual di Indonesia, dan merupakan model keempat BYD yang hadir setelah sebelumnya melansir BYD Dolphin, Atto3 dan Seal.
BYD M6 berbeda dari BYD E6 Gen-2 yang dipakai perusahaan Blue Bird untuk mobil taksi. Perbedaan keduanya ialah soal fitur dan konfigurasi tempat duduk baris kedua.
Baca juga: Komunitas V-Strom Indonesia Kumpul di Bromo
Sebelumnya, Kompas.com sudah menjajal BYD M6 dalam acara media test drive. Kini, kembali kencan dengan BYD M6 selama beberapa hari untuk merasakan keunggulan BYD M6.
Secara dimensi, BYD M6 memiliki panjang 4.710 mm, lebar 1.810 mm dan tinggi 1.690 mm, dengan ground clearance 170 mm dan wheelbase 2.800 mm. Sedikit lebih kecil dari New Kijang Innova dengan panjang 4.735 mm, lebar 1.830 mm, tinggi 1.795 mm. Namun wheelbase M6 lebih panjang karena sumbu roda Innova hanya 2.750 mm.
Bicara soal eksterior, BYD M6 menggunakan bahasa desain dragon face yang juga dipakai oleh model-model BYD yang lain.
Ciri khas ini dapat dilihat dari gril krom dengan tulisan BYD di bagian tengah, serta lampu LED berbentuk huruf L dengan desain membentuk sudut.
Baca juga: PO Pita Trans Ramaikan Persaingan Layanan Bus AKDP
Desain bumper bagian bawah tampak sporty dengan sudut garis-garis tegas dengan sentuhan aksen krom yang mempermanis tampilan.
Desain samping dibuat aerodinamis dan sporty berkat roof rail di bagian atap. Detail bodinya menggunakan hendel model tarik, dipadukan dengan side skirt yang senada dengan warna bodi untuk menambah kesan elegan.
Detail menawan lainnya yaitu desainer BYD pintar membuat aksen pemikat. Contohnya ialah pilar A sesuai warna bodi, tapi pilar B, pilar C dan pilar D warna hitam yang membuat kesan atapnya mengambang.
Bagian atap dipermanis dengan panoramic roof namun belum bisa dibuka seperti panoramic sunroof. Adapun di ujungnya ditambahkan antena shark fin dan spoiler atap sebagai penegas.
Baca juga: KTM Rombak Tim Mulai Musim Depan, Punya Manajer Baru
Kaki-kakinya cukup solid dibekali pelek berukuran 17 inci yang dibalut menggunakan ban Giti dengan profil 225/55.
Bagian buritan hadir dengan dengan stop lamp yang memajang. Konsep yang familiar karena juga diterapkan pada Atto 3 dan juga Seal.
Lebih detail bumper belakang menggunakan tampilan yang senada dengan side skirt dan bumper di bagian depan.
Secara keseluruhan, tampilan BYD M6 tampak elegan dengan desain yang moderat. Cocok buat yang ingin mobil listrik tapi tidak suka desain futuristis.
Baca juga: KTM Rombak Tim Mulai Musim Depan, Punya Manajer Baru
Interior
Kabin M6 dapat disebut berkesan elegan. Poin plus ialah BYD tidak meninggalkan tombol fisik dengan menggantikan semuanya di layar infotainment.
Pada speedometer contohnya, penunjuk kecepatan pakai jarum analog. Kemudian tempat yang biasanya diisi oleh Rpm diganti menjadi Kw atau besaran daya tapi dengan gaya atau desain ala Rpm.
Baru kemudian pada bagian tengah klaster instrumen terdapat layar MID yang menampilkan berbagai informasi mulai dari jarak tempuh, sisa baterai, penunjuk auto hold dan semacamnya.
Baca juga: Pertamina Enduro VR46 Optimistis Raih Poin Besar di MotoGP Jepang 2024
Tampilan “konvensional” ini membuat M6 sebagai mobil listrik yang mudah diterima oleh generasi milenial atau boomer, dan kalau dipikir sebetulnya masuk akal, sebab MPV ialah mobil keluarga dan generasi milenial adalah sasaran yang tepat.
Pada bagian tengah dasbor terdapat layar lebar 12,8 inci yang bisa berotasi. Layar ini menampilkan semua seluk beluk dan fitur mobil. Dapat dikatakan layar yang dapat beputar ini merupakan on point BYD.
M6 juga sudah dilengkapi dengan steering switch, di mana pada tombol kemudi sudah dilengkapi dengan pengaturan volume, mode audio, hingga pengaturan adaptive cruise control (ACC).