Meski empuk suspensi tersebut juga cukup baik saat melaju di jalan tol. Sebagai pengemudi tidak terlalu merasakan bodi “mental-mentul” karena setingan suspensi yang empuk.
Mengenai performa di atas kertas pada dasarnya serupa dengan Atto3, menurut Kompas.com, akselerasinya lebih kalem. Sepertinya dibuat seperti itu karena M6 merupakan "mobil keluarga."
Akselerasi
Tes dilakukan menggunakan dua mode yaitu standar dan sport. Kompas.com tidak menguji mode Eco karena bertentangan dengan tujuan awalnya, yaitu irit-iritan.
Baca juga: FDR Luncurkan Ban Ultimate Gen-2 Blaze MP Road
Saat tes dilakukan terdapat tiga orang di dalam mobil. Pengemudi berbobot 74 Kg dan dua penumpang dengan bobot 80 Kg dan 45 Kg.
Hasilnya saat tes mode standar 0-60 kpj sebesar 4,3 detik dan 0-100 kpj dapat ditempuh dalam waktu 8,5 detik. Catatan yang cukup cepat bila dibandingkan mobil bensin seperti Mitsubishi XForce yaitu 14,3 detik.
Kemudian saat pakai mode sport, di awal-awal start terjadi spin atau ban berputar di tempat sehingga sedikit menghabiskan waktu.
Catatan Kompas.com, saat mencoba pakai mode sport karena ban selip 0-60 kpj sebesar 4,5 detik, adapun 0-100 kpj jadi melorot yaitu 8,8 detik.
Baca juga: PO Garuda Mas Rilis Dua Bus Baru, Pakai Bodi Jetbus 5 MHD
Karena masih penasaran, Kompas.com kembali mengetes menggunakan mode sport. Namun, meski diulang, hasilnya tetap sama seperti mode standar, yaitu 0-100 kpj membutuhkan waktu 8,5 detik.
Biaya kepemilikan 5 tahun pertama
Salah satu keunggulan mobil listrik ialah biaya pemakaian yang diklaim murah. Selain itu, mobil listrik dapat sejumlah insentif atau subsidi pajak dari pemerintah.
Pertama ialah konsumsi daya. Patokan yang dipakai ialah 100.000 km atau setara pemakaian selama lima tahun. Spesifikasinya dibekali baterai berkapasitas 71,8 kWh yang mampu menghasilkan jarak tempuh 530 km.
Jika memakai hitungan sederhana di atas kertas maka jarak pemakaian lima tahun, yaitu 100.000 km dibagi jarak tempuh mobil yaitu 530 km, hasilnya dalam lima tahun mobil butuh setidaknya 188,6 kali atau dibulatkan 189 kali ngecas atau isi daya.
Baca juga: Simak Daftar Harga Aki Motor Per Oktober 2024
Adapun biaya satu kali isi daya penuh di SPKLU milik PLN yaitu 71,8 kWh dikali Rp 2.466 per kWH maka didapat jumlah Rp 175.623. Hasilnya untuk estimasi biaya isi daya baterai BYD M6 dari kosong sampai penuh selama lima tahun mencapai Rp 33.192.709.
Soal pajak, pajak tahunan BYD M6 yaitu Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) yaitu Rp 143.000.
Adapun lainnya seperti PKB dan BBNKB Rp 0 karena BYD M6 merupakan mobil listrik. Artinya dalam lima tahun biaya pajaknya setara Rp 715.000.
Baca juga: Cek Harga Ban Motor Oktober 2024, buat Scoopy mulai Rp 230.000
Selanjutnya biaya servis. Servis perdana BYD M6 ialah 5.00 km setelah itu berlaku kelipatan 20.000 km. BYD tidak memberikan gratis saja servis, artinya tiap servis konsumen mesti bayar jasa pekerja. Adapun untuk penggantian suku cadang tiap per 40.000 km.
Berdasarkan tabel yang diberikan BYD, biaya jasa servis dan penggantian suku cadang sampai 80.000 km ialah Rp 4.747.955.
Maka, total biaya kepemilikan BYD M6 selama lima tahun yaitu total charging ditambah pajak dan juga biaya servis, sebesar Rp 38.655.664.
Jika dikerucutkan maka biaya yang mesti dikeluarkan pemilik BYD M6 per tahun menjadi Rp 7.731.132, dan jika dirinci lagi per bulan sebesar Rp 644.261 dan per hari yaitu Rp 21.475.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.