Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Lengkap BYD M6, Mulai Desain, Fitur, dan Biaya Kepemilikan

Kompas.com - 02/10/2024, 10:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - BYD paham pasar mobil paling besar di Indonesia ialah MPV. Untuk itu, merek asal China tersebut melansir BYD M6 di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.

BYD M6 merupakan electric multi purpose vehicle alias EMPV pertama yang dijual di Indonesia, dan merupakan model keempat BYD yang hadir setelah sebelumnya melansir BYD Dolphin, Atto3 dan Seal.

BYD M6 berbeda dari BYD E6 Gen-2 yang dipakai perusahaan Blue Bird untuk mobil taksi. Perbedaan keduanya ialah soal fitur dan konfigurasi tempat duduk baris kedua.

Baca juga: Komunitas V-Strom Indonesia Kumpul di Bromo

Sebelumnya, Kompas.com sudah menjajal BYD M6 dalam acara media test drive. Kini, kembali kencan dengan BYD M6 selama beberapa hari untuk merasakan keunggulan BYD M6.

Test drive BYD M6Foto: KOMPAS.com/Adityo Test drive BYD M6

Secara dimensi, BYD M6 memiliki panjang 4.710 mm, lebar 1.810 mm dan tinggi 1.690 mm, dengan ground clearance 170 mm dan wheelbase 2.800 mm. Sedikit lebih kecil dari New Kijang Innova dengan panjang 4.735 mm, lebar 1.830 mm, tinggi 1.795 mm. Namun wheelbase M6 lebih panjang karena sumbu roda Innova hanya 2.750 mm.

Bicara soal eksterior, BYD M6 menggunakan bahasa desain dragon face yang juga dipakai oleh model-model BYD yang lain.

Ciri khas ini dapat dilihat dari gril krom dengan tulisan BYD di bagian tengah, serta lampu LED berbentuk huruf L dengan desain membentuk sudut.

Baca juga: PO Pita Trans Ramaikan Persaingan Layanan Bus AKDP

Desain bumper bagian bawah tampak sporty dengan sudut garis-garis tegas dengan sentuhan aksen krom yang mempermanis tampilan.

Test drive BYD M6Foto: KOMPAS.com/Adityo Test drive BYD M6

Desain samping dibuat aerodinamis dan sporty berkat roof rail di bagian atap. Detail bodinya menggunakan hendel model tarik, dipadukan dengan side skirt yang senada dengan warna bodi untuk menambah kesan elegan.

Detail menawan lainnya yaitu desainer BYD pintar membuat aksen pemikat. Contohnya ialah pilar A sesuai warna bodi, tapi pilar B, pilar C dan pilar D warna hitam yang membuat kesan atapnya mengambang.

Bagian atap dipermanis dengan panoramic roof namun belum bisa dibuka seperti panoramic sunroof. Adapun di ujungnya ditambahkan antena shark fin dan spoiler atap sebagai penegas.

Baca juga: KTM Rombak Tim Mulai Musim Depan, Punya Manajer Baru

Kaki-kakinya cukup solid dibekali pelek berukuran 17 inci yang dibalut menggunakan ban Giti dengan profil 225/55.

Test drive BYD M6Foto: KOMPAS.com/Adityo Test drive BYD M6

Bagian buritan hadir dengan dengan stop lamp yang memajang. Konsep yang familiar karena juga diterapkan pada Atto 3 dan juga Seal.

Lebih detail bumper belakang menggunakan tampilan yang senada dengan side skirt dan bumper di bagian depan.

Secara keseluruhan, tampilan BYD M6 tampak elegan dengan desain yang moderat. Cocok buat yang ingin mobil listrik tapi tidak suka desain futuristis.

Baca juga: KTM Rombak Tim Mulai Musim Depan, Punya Manajer Baru

Interior

Kabin M6 dapat disebut berkesan elegan. Poin plus ialah BYD tidak meninggalkan tombol fisik dengan menggantikan semuanya di layar infotainment.

Konsumsi baterai BYD M6BYD Indonesia Konsumsi baterai BYD M6

Pada speedometer contohnya, penunjuk kecepatan pakai jarum analog. Kemudian tempat yang biasanya diisi oleh Rpm diganti menjadi Kw atau besaran daya tapi dengan gaya atau desain ala Rpm.

Baru kemudian pada bagian tengah klaster instrumen terdapat layar MID yang menampilkan berbagai informasi mulai dari jarak tempuh, sisa baterai, penunjuk auto hold dan semacamnya.

Baca juga: Pertamina Enduro VR46 Optimistis Raih Poin Besar di MotoGP Jepang 2024

Tampilan “konvensional” ini membuat M6 sebagai mobil listrik yang mudah diterima oleh generasi milenial atau boomer, dan kalau dipikir sebetulnya masuk akal, sebab MPV ialah mobil keluarga dan generasi milenial adalah sasaran yang tepat.

Panel Hiburan 12.8 BYD M6 Panel Hiburan 12.8 BYD M6

Pada bagian tengah dasbor terdapat layar lebar 12,8 inci yang bisa berotasi. Layar ini menampilkan semua seluk beluk dan fitur mobil. Dapat dikatakan layar yang dapat beputar ini merupakan on point BYD.

M6 juga sudah dilengkapi dengan steering switch, di mana pada tombol kemudi sudah dilengkapi dengan pengaturan volume, mode audio, hingga pengaturan adaptive cruise control (ACC).

Dashboard tidak polos dan jadi aksen tersendiri. Di bagian arm rest terdapat soft touch meski tidak terlalu banyak. Kursi dilapis kulit menjadikan bagian dalam mobil berkesan mewah.

Baca juga: Hankook Luncurkan Ban Khusus Bus Listrik di Indonesia

Sebagai sentuhan akhir BYD M6 memakai panoramic roof. Memang belum dapat dibuka ala panoramic sunroof tapi setidaknya BYD memikirkan nilai tambah yang dapat dirasakan oleh konsumen.

Test drive BYD M6Foto: KOMPAS.com/Adityo Test drive BYD M6

Fitur

Fitur pertama pada BYD M6 ialah layar 12.8 inci yang bisa di rotasi dengan pilihan tampilan landscape dan potrait. Layar tersebut sudah terkoneksi dengan Apple Carplay dan Android Auto.

BYD M6 juga sudah dilengkapi dengan steering switch, di mana pada tombol kemudi sudah dilengkapi dengan pengaturan volume, mode audio, hingga pengaturan adaptive cruise control (ACC).

Baca juga: Hankook Luncurkan Ban Khusus Bus Listrik di Indonesia

Kemudian, untuk menambah kenyamanan pengemudi dan penumpang di barisan depan juga sudah dilengkapi dengan ventilated seat.

Selanjutnya, BYD M6 dibekali Advanced Driver Assistance System (ADAS) yang terdiri dari beberapa fitur canggih.

Teknologi ADAS diterapkan menggunakan berbagai macam sensor seperti kamera, radar, ultrasonic, dan banyak lainnya sebagai input mendeteksi rintangan di sekitar kendaraan maupun kesalahan dalam mengemudi yang aman, sehingga dapat memberikan respons yang sesuai.

Test drive BYD M6BYD Indonesia Test drive BYD M6

Baca juga: Hindari Penggunaan Rem Tangan Mobil Setelah Kondisi Hujan

Beberapa fiturnya ialah automotive engine breaks (AEB) atau pengereman darurat otomatis, lalu lane departure warning (LDW) yang berguna memantau marka jalan dan memberikan peringatan ketika pengendara keluar dari jalur disertai lane keeping assistance (LKA).

Kemudian, ada ACC untuk mempertahankan kecepatan yang ditentukan sambil menjaga jarak aman dari kendaraan lain dengan menggunakan sensor kamera.

Fitur lainnya yaitu Lane Departure Assist (LDA), Hill Hold Control (HHC), Autonomous Emergency Braking (AEB), Emergency Lane Keeping Assist (ELKA), dan Auto Hold.
Rasa berkendara

Baca juga: Pakai Motor dengan Rem ABS, Begini Cara Merawatnya

Rasa Berkendara

Pertama duduk di jok M6 terasa jok menopang tubuh dengan baik. Posisi mengemudi juga bisa disesuaikan karena posisi setir ada tilt and telescopic, kemudian pengaturan jok sudah elektrik.

Test drive BYD M6Foto: KOMPAS.com/Adityo Test drive BYD M6

Lingkar setir sesuai dengan genggaman dan dibalut kulit yang meningkatkan kesan mewah.

Namun sebelum jalan ada perasaan janggal di bagian kaki. Tuas pedal rem lebih “nongol” dari pedal gas dengan level atau perbandingan jarak yang lumayan jauh.

Saat pertama mobil jalan dan mesti injak rem terasa rem sensitif. Begitu direm mobil langsung berhenti.

Baca juga: Tips Berkendara Mobil yang Hemat BBM di Jalur Perkotaan

Analisanya ada dua, pertama rem M6 memang lebih sensitif dari mobil pada umumnya, dan kedua posisi tuas rem yang lebih nongol membuat kaki jadi lebih keras saat menginjak rem.

Test drive BYD M6Foto: KOMPAS.com/Adityo Test drive BYD M6

Alhasil, triknya ialah kaki cukup menempel di pedal rem, sedangkan di pedal gas baru ditekan lebih dalam.

Adaptasi dalam pengereman ini perlu sedikit waktu tapi bukan sampai yang menggelisahkan.

Kemudian mengenai pengendalian, setir M6 terasa mantap tapi juga enteng. Buat jalan macet setir terasa lincah dan saat berada di jalan tol dengan kecepatan tinggi tetap terasa padat.

Poin plus ialah mengenai suspensi yang empuk bahkan tergolong lebih empuk ketimbang mobil bensin di segmen low MPV.

Baca juga: FDR Luncurkan Ban Ultimate Gen-2 Blaze MP Road

Saat melewati jalan bergelombang atau speed trap terasa goncangan hanya sedikit. Kelembutan suspensi ini terasa baik ketika menyetir atau berada sebagai penumpang di kursi baris kedua dan ketiga.

Tes drive Jakarta-Bandung menggunakan BYD M6Kompas.com/Nanda Tes drive Jakarta-Bandung menggunakan BYD M6

Meski empuk suspensi tersebut juga cukup baik saat melaju di jalan tol. Sebagai pengemudi tidak terlalu merasakan bodi “mental-mentul” karena setingan suspensi yang empuk.

Mengenai performa di atas kertas pada dasarnya serupa dengan Atto3, menurut Kompas.com, akselerasinya lebih kalem. Sepertinya dibuat seperti itu karena M6 merupakan "mobil keluarga."

Akselerasi

Tes dilakukan menggunakan dua mode yaitu standar dan sport. Kompas.com tidak menguji mode Eco karena bertentangan dengan tujuan awalnya, yaitu irit-iritan.

Baca juga: FDR Luncurkan Ban Ultimate Gen-2 Blaze MP Road

Saat tes dilakukan terdapat tiga orang di dalam mobil. Pengemudi berbobot 74 Kg dan dua penumpang dengan bobot 80 Kg dan 45 Kg.

Test drive BYD M6Foto: KOMPAS.com/Adityo Test drive BYD M6

Hasilnya saat tes mode standar 0-60 kpj sebesar 4,3 detik dan 0-100 kpj dapat ditempuh dalam waktu 8,5 detik. Catatan yang cukup cepat bila dibandingkan mobil bensin seperti Mitsubishi XForce yaitu 14,3 detik.

Kemudian saat pakai mode sport, di awal-awal start terjadi spin atau ban berputar di tempat sehingga sedikit menghabiskan waktu.

Catatan Kompas.com, saat mencoba pakai mode sport karena ban selip 0-60 kpj sebesar 4,5 detik, adapun 0-100 kpj jadi melorot yaitu 8,8 detik.

Baca juga: PO Garuda Mas Rilis Dua Bus Baru, Pakai Bodi Jetbus 5 MHD

Karena masih penasaran, Kompas.com kembali mengetes menggunakan mode sport. Namun, meski diulang, hasilnya tetap sama seperti mode standar, yaitu 0-100 kpj membutuhkan waktu 8,5 detik.

Kabin BYD M6Kompas.com/Nanda Kabin BYD M6

Biaya kepemilikan 5 tahun pertama

Salah satu keunggulan mobil listrik ialah biaya pemakaian yang diklaim murah. Selain itu, mobil listrik dapat sejumlah insentif atau subsidi pajak dari pemerintah.

Pertama ialah konsumsi daya. Patokan yang dipakai ialah 100.000 km atau setara pemakaian selama lima tahun. Spesifikasinya dibekali baterai berkapasitas 71,8 kWh yang mampu menghasilkan jarak tempuh 530 km.

Jika memakai hitungan sederhana di atas kertas maka jarak pemakaian lima tahun, yaitu 100.000 km dibagi jarak tempuh mobil yaitu 530 km, hasilnya dalam lima tahun mobil butuh setidaknya 188,6 kali atau dibulatkan 189 kali ngecas atau isi daya.

Baca juga: Simak Daftar Harga Aki Motor Per Oktober 2024

Pabrikan mobil listrik asal China, BYD meluncurkan  BYD M6 di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024. 
Foto: Kompas.com/Dio Dananjaya Pabrikan mobil listrik asal China, BYD meluncurkan BYD M6 di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.

Adapun biaya satu kali isi daya penuh di SPKLU milik PLN yaitu 71,8 kWh dikali Rp 2.466 per kWH maka didapat jumlah Rp 175.623. Hasilnya untuk estimasi biaya isi daya baterai BYD M6 dari kosong sampai penuh selama lima tahun mencapai Rp 33.192.709.

Soal pajak, pajak tahunan BYD M6 yaitu Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) yaitu Rp 143.000.

Adapun lainnya seperti PKB dan BBNKB Rp 0 karena BYD M6 merupakan mobil listrik. Artinya dalam lima tahun biaya pajaknya setara Rp 715.000.

MPV listrik BYD M6Dok. Carnewschina.com MPV listrik BYD M6

Baca juga: Cek Harga Ban Motor Oktober 2024, buat Scoopy mulai Rp 230.000

Selanjutnya biaya servis. Servis perdana BYD M6 ialah 5.00 km setelah itu berlaku kelipatan 20.000 km. BYD tidak memberikan gratis saja servis, artinya tiap servis konsumen mesti bayar jasa pekerja. Adapun untuk penggantian suku cadang tiap per 40.000 km.

Berdasarkan tabel yang diberikan BYD, biaya jasa servis dan penggantian suku cadang sampai 80.000 km ialah Rp 4.747.955.

Maka, total biaya kepemilikan BYD M6 selama lima tahun yaitu total charging ditambah pajak dan juga biaya servis, sebesar Rp 38.655.664.

Jika dikerucutkan maka biaya yang mesti dikeluarkan pemilik BYD M6 per tahun menjadi Rp 7.731.132, dan jika dirinci lagi per bulan sebesar Rp 644.261 dan per hari yaitu Rp 21.475.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau