Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuatan SIM yang Jujur Bisa Cegah Aksi Truk Oleng

Kompas.com - 06/09/2024, 19:31 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini viral di media sosial fenomena truk ugal-ugalan hingga oleng. Bahkan, tren ini seolah jadi aksi unjuk kebolehan kemampuan berkendara antar sopir truk.

Padahal, mengendarai kendaraan truk dengan cara tersebut sangat berbahaya dan merugikan banyak pihak.

Maman Fathurrohman, pengamat otomotif khusus untuk kendaraan niaga mengatakan, tren ini sebenarnya sudah ada lama di Indonesia sebelum era media sosial merebak.

Sayangnya kebiasaan buruk ini sulit diatasi dan diawasi lantaran kejadiannya tidak terduga. Sebab, atraksi seperti ini tergantung keinginan dari sopir truk itu sendiri. 

"Kalau balapan motor liar itu kan bisa di pantau jadwalnya meski telah sembunyi-sembunyi. Kalau aksi truk oleng ini tidak bisa diprediksi kapan terjadinya. Selain itu fenomena seperti ini biasanya ada di daerah rural," kata Maman kepada Kompas.com, Jumat (6/9/2024). 

Baca juga: Platform Jual-Beli Mobil Bekas Ini Tawarkan Ragam Kemudahan

 

Video viral di media sosial, fenomena Truk OlengDok. @Heraloebss Video viral di media sosial, fenomena Truk Oleng

Baca juga: Penjualan Drop, VW Akan Tutup 2 Pabrik buat Selamatkan Keuangan

Meski agak sulit untuk ditindak, namun menurut Maman bisa di cegah dari hulu ke hilir. Misalnya dengan cara memperketat aturan bagi pengemudi yang ingin mengendarai truk. Sehingga saat mengendarai truk sudah benar-benar mengetahui teknik berkendara yang tepat.

"Saat ini hanya dengan uang seseorang dengan mudah bisa dapat SIM. Padahal belum tentu teknik berkendaranya sudah tepat. Maka dari itu jangan heran kalau di jalan tol pun banyak pelanggaran lalu lintas," kata Maman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau