KLATEN, KOMPAS.com - Kejadian overheating atau panas berlebihan pada mesin mobil di masa lampau, bisa menimbulkan masalah di kemudian hari.
Perbaikan tidak optimal, membuat mobil menyembunyikan penyakit yang sewaktu-waktu bisa kambuh, semacam bom waktu.
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan, dalam hal memperbaiki mobil yang mengalami overheating, konsumen perlu memeriksa kemungkinan komponen terdampak.
Baca juga: Salah Posisi Tuas Transmisi Matik Saat Macet Bisa Bikin Overheat
“Jangan berhenti pada perbaikan komponen yang menyebabkan mesin overheat, seperti sistem pendingin yang rusak atau disfungsi, tapi perlu memeriksa dampaknya juga,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Kamis (5/9/2024).
Hardi mengatakan, beberapa komponen mesin akan terdampak ketika overheating terjadi. Seperti adanya perubahan bentuk kepala silinder dan blok mesin.
“Ada kemungkinan celah blok mesin dan kepala silinder sudah terlalu besar efek panas berlebihan, akibatnya ada kompresi yang bocor dalam skala kecil,” ucap Hardi.
Baca juga: Langkah Tepat Mengatasi Mobil Overheat Saat Berkendara
Menurut Hardi, kerusakan dalam skala kecil tersebut berpotensi terlewat dari pemeriksaan, akibatnya mesin menjadi lebih mudah mengalami overheating.
“Gelembung udara dari kompresi mesin akan sangat cepat memicu terjadinya overheating ketika terjebak dalam water jacket,” ucap Hardi.
Maka dari itu, mobil menjadi mudah overheat ketika dioperasikan untuk aktivitas berat seperti menanjak, kecepatan tinggi dan mengangkut beban berat. Sementara pemakaian biasa, mesin tampak normal saja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.