Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Tesla Enggan Berinvestasi di Indonesia

Kompas.com - 04/09/2024, 15:12 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengungkap alasan Tesla batal berinvestasi di Indonesia.

Salah satunya, disebabkan karena Indonesia masih memakai tenaga listrik yang berbasis energi fosil. Sehingga tak sejalan dengan visi Tesla sebagai perusahaan kendaraan listrik.

“Kebetulan, saya terlibat langsung terkait pembicaraan dengan Tesla. Salah satu yang (menyebabkan) mereka mengalihkan investasinya bukan ke kita, karena mereka bilang sebagai produsen EV tentunya semuanya ingin bersih, istilah mereka," ujar Rosan dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI Selasa (3/9/2024).

Baca juga: Malaysia Siap Mewajibkan Rem ABS Motor mulai 2025

Ilustrasi Pabrik Mobil Tesla di Amerika Serikattheverge.com Ilustrasi Pabrik Mobil Tesla di Amerika Serikat

Namun, menurutnya, Tesla menyoroti mayoritas energi di Indonesia masih berbasis batu bara. Dalam kata lain, ekosistem netralitas karbon nasional dinilai belum siap.

"Kalau mereka masuk ke kawasan industri di kita, namun energinya masih dari energi berbasis fosil seperti batu bara, maka tidak in line dengan visinya mereka," kata Rosan.

Rosan menyebut bahwa posisi dari Indonesia masih sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan sejumlah negara lainnya di Asia Tenggara.

Baca juga: Motovlogger Sebaiknya Hindari Konflik Negatif Saat Bikin Vlog

Salah satu contohnya ialah Vietnam, yang mana Kawasan industri di negara bertajuk Tanah Naga Biru itu sebesar 60 persennya telah mengimplementasikan sumber energi bersih (clean energy).

“Kita nih mohon maaf memang agak tertinggal. Saya contohkan satu company di Singapura, Sembcorp, dia sudah punya 13 (solar cell) di Vietnam, kawasan ekonomi di Vietnam. Dia akan buka lagi sampai 18 dalam waktu 2-3 bulan ke depan,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau