JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi pelemparan batu ke mobil yang melintas di jalan tol kembali terjadi. Kali ini menimpa rekan media yang melintas di ruas Tol Serpong-Cinere seksi Serpong-Pamulang pada Rabu (14/8/2024).
Korban bernama Agfi menceritakan kepada Kompas.com kronologi kejadian pelemparan batu oleh orang tak dikenal tersebut. Agfi mengatakan, saat itu dirinya sedang melintas di Tol Serpong-Cinere seksi Serpong-Pamulang melalui gerbang tol (GT) Serpong 5 sekitar pukul 21.00 WIB.
Pada saat dirinya melintas, kondisi ruas tol relatif lenggang. Tak berselang lama setelah tap di GT Serpong 5, tiba-tiba terdengar suara benturan yang sangat keras dari sisi kiri mobil.
Baca juga: Pangkas Waktu Pengiriman, Hino Buka Fasilitas Suku Cadang di Palembang
“Kerasnya suara benturan sampai membuat saya dan penumpang reflek menunduk. Pada saat itu mobil melaju dengan kecepatan 60 Km per jam. Mobil berisi tiga penumpang termasuk anak usia tiga tahun di car seat baris kedua,” ucap Agfi, kepada Kompas.com, Kamis (15/8/2024).
Agfi kemudian menduga bahwa mobil terkena lemparan benda dari arah kiri luar bahu jalan tol. Ia melihat, sisi kiri jalan tol merupakan semak-semak dan pemukiman warga dengan pembatas jalan tol model guard rail.
“Pelaku pelemparan tidak terlihat, mungkin langsung kabur. Saya sempat melambat dan berniat berhenti untuk mengecek kondisi mobil. Namun, karena kondisi jalan tol cukup sepi, saya khawatir insiden tersebut mengarah pada modus kejahatan yang lain,” kata Agfi.
Agfi pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan sampai exit GT Pamulang untuk menepi dan melihat kondisi mobil.
“Benar saja, terlihat ada dua titik bekas benturan objek di dekat handle pintu kiri depan mobil. Di titik benturan tersebut, cat mobil terkelupas dan penyok cukup dalam. Cukup beruntung objek tidak sampai mengenai kaca mobil,” kata Agfi.
Usai kejadian tersebut, Agfi langsung melaporkan kejadian kepada petugas yang berada di GT Pamulang. Petugas pun langsung berkoordinasi dan melakukan pengecekan ke titik yang dimaksud.
Setelah ditelusuri, petugas tidak menemukan orang terduga pelaku pelemparan di sekitar lokasi kejadian. Namun, petugas menemukan batu dan pecahan keramik di tengah jalan tol di sekitar TKP, yang diduga sebagai objek yang dilempar.
Agfi menyebut, petugas dari pengelola tol Serpong-Cinere hanya meminta maaf atas kejadian tersebut dan memberikan penjelasan bahwa kasus pelemparan benda di jalan tol merupakan tindakan kriminal yang tidak menjadi kewajiban pengelola jalan tol untuk memberikan ganti rugi.
“Kerugian yang saya alami memang hanya kerugian materiil. Namun bagaimanapun, tindakan pelemparan benda seperti itu sangat berbahaya dan berpotensi merugikan nyawa,” kata Agfi.
“Sedikit saja posisi mobil lebih ke kiri atau sedikit saja lemparan mencapai sasaran yang lebih tinggi, objek sangat mungkin mengenai kaca samping mobil. Melihat material yang digunakan untuk melempar, yakni batu dan pecahan keramik, patut dikhawatirkan ada risiko yang lebih fatal jika sampai mengenai kaca dan penumpang,” lanjutnya.
Saat dikonfirmasi, Edi Junaedi, Assistant Manager Lalu Lintas dan Keamanan Jasamarga Ruas Serpong Cinere mengaku baru mendapat informasi terkait kejadian tersebut.
“Kebanyakan kejadian ini dirawankan terjadi di JPO atau overpass, hampir 90 persen. Tapi selama dua tahun lebih beroperasi, belum ada kejadian di titik itu. Ini baru pertama kali. Ini termasuk kasus baru yang nanti akan kita kembangkan dan koordinasi dengan polsek dan wilayah setempat,” ucap pria yang akrab disapa Jun, kepada Kompas.com, Kamis (15/8/2024).
Jun mengatakan, untuk kasus pelemparan batu di jalan tol memang sebetulnya bukan pertanggungjawaban dari pihak pengelola. Sebab hal itu dilakukan di luar ruas jalan tol.
“Kalau pertanggungjawaban dari pihak pengelola memang tidak ada. Karena kejadiannya di luar tol, di luar pagar. Memang ini bukan kewajiban kami untuk bertanggung jawab dengan pelemparan yang terjadi di luar tol,” kata Jun.
Baca juga: Suzuki Fokus Kembangkan Motor Hidrogen, Pakai Basis Burgman
Kendati demikian, pihaknya terus berupaya melakukan beberapa tindakan pencegahan agar kejadian tersebut tidak terus berulang. Pasalnya, ini menyangkut keamanan para pengguna jalan tol.
“Tentu ada beberapa tindakan yang akan kami lakukan, seperti mendatangi lokasi berkoordinasi dengan RT dan RW setempat untuk menjaga wilayah tersebut jangan sampai terulang lagi. Begitupun di JPO atau overpass, kita taruh petugas untuk menjaga jangan sampai batu bisa sampai ke bawah (jalan tol),” ucap Jun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.