JAKARTA, KOMPAS.com – Pihak kepolisian telah menyelesaikan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) insiden tabrakan beruntun di Tol Cipularang pada Selasa (12/11/2024) pagi.
Seperti diketahui, kecelakaan beruntun terjadi di Km 92 Tol Cipularang arah Jakarta pada Senin (11/11/2024) sore.
Tabrakan terjadi karena diduga truk berisi muatan kardus yang melaju dari arah Bandung menuju Jakarta mengalami rem blong.
Baca juga: Alasan Truk Tidak Seharusnya Berada di Lajur Kanan Jalan Tol
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, selama olah TKP dilakukan pengalihan arus lalu lintas jalur Bandung menuju Jakarta.
“Yang kita berlakukan olah TKP menggunakan TAA di jalur B yang kita utamakan jadi yang jalur Bandung ke Jakarta,” ujar Jules, dilansir dari laman Humas Polri (12/11/2024).
Menurutnya, jumlah kendaraan yang terlibat dalam insiden kecelakaan beruntun tersebut dipastikan sebanyak 17 unit.
Baca juga: Cara Benar Melakukan Pengereman Mobil Manual di Turunan
Adapun untuk Jumlah korban tabrakan beruntun di Tol Cipularang Km 92 bertambah menjadi 30, berdasarkan pendataan Selasa pagi.
“Dari hasil pendataan terakhir pagi ini bertambah satu korban secara keseluruhan 30 korban, 1 meninggal dunia, empat luka berat, 25 luka ringan,” kata Jules.
Sebelumnya, berdasarkan pengecekan lansung di lokasi, Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan, menduga penyebab tabrakan akibat truk gagal melakukan pengereman.
Baca juga: Kemenhub Investigasi Kecelakaan Beruntun di Tol Purbaleunyi
“Setelah kita cek kendaraan tronton, kita cek persneling ada di gigi 4. Artinya dengan turunan seperti ini, pengemudi tidak menggunakan engine brake secara maksimal,” ucap Aan, Senin (11/11/2024) malam.
Aan menduga, pengemudi truk gagal melakukan pengereman. Hal ini juga bisa berakibat rem blong. Meski demikian, Korlantas masih akan menyelidiki lebih lanjut terkait penyebab pasti tabrakan beruntun tersebut.
“Jadi menggunakan rem kemungkinan ya bisa gagal rem maupun rem blong. Nanti kita selidiki. Faktanya seperti itu, persneling tinggi artinya di 4 termasuk tinggi, engine brake tidak maksimal,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.