Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GIIAS 2024, Muara Tiga Poros Otomotif Asia Timur

Kompas.com - 24/07/2024, 08:02 WIB
Gilang Satria,
Ruly Kurniawan,
Dio Dananjaya,
Muhammad Fathan Radityasani,
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, mengatakan, setiap langkah yang dilakukan pemerintah sebetulnya bertujuan untuk mempercepat elektrifikasi di Indonesia.

Kebijakan EV untuk Indonesia, sebenarnya saya yakin banyak negara yang sudah memulai beberapa kebijakan ini, untuk mendorong pada tahap awal. Jadi pemerintah Indonesia juga melakukan hal tersebut, terutama di awal tahun ini mereka sudah meluncurkan kebijakan-kebijakan untuk mendorong seluruh industri dan kami sangat mengapresiasi,” kata Eagle.

“Jadi kami percaya tentu saja kami berharap semakin banyak kebijakan yang bervariasi mengenai kendaraan energi baru yang bisa keluar maka akan semakin mempercepat elektrifikasi,” lanjutnya.

Tak dapat dipungkiri bahwa aturan pemerintah terkait insentif mobil listrik impor menguntungkan pabrikan negeri tirai bambu itu. Namun, Eagle menyebut bahwa setiap kebijakan yang diterapkan sebetulnya bertujuan untuk menguntungkan seluruh industri otomotif bukan hanya produsen mobil listrik saja.

Terlebih pihaknya juga memiliki komitmen untuk melakukan perakitan lokal di Indonesia yang di mana rencana pabrik BYD tersebut akan rampung pada akhir 2025.

Baca juga: Test Drive BYD M6 Laris Manis di GIIAS 2024

“Sebenarnya kebijakan-kebijakan tersebut lebih menguntungkan bagi seluruh industri bukan hanya untuk EV saja. Selain itu, kami juga memiliki rencana manufaktur lokal di Indonesia,” kata Eagle.

Dengan membangun pabrik di dalam negeri, BYD cukup percaya diri bisa bersaing di pasar Indonesia untuk menyajikan produk-produk yang bisa diterima masyarakat.

“Keyakinan kami sangat tinggi masih tetap ada apalagi setelah 20 tahun pengembangan kendaraan listrik, teknologi dan produk manufakturnya cukup natural. Jadi kami sangat percaya diri,” ujar Eagle.

Baca juga: Staf Khusus Kementerian ESDM Jajal Toyota Innova Zenix Hybrid Vegan

Toyota Innova Zenix Hybrid Flexy Fuel Bioethanol di GIIAS 2024KOMPAS.com/M. Fathan Toyota Innova Zenix Hybrid Flexy Fuel Bioethanol di GIIAS 2024

Semangat Hybrid

Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada 2023, total penjualan ritel mobil di Indonesia sebesar 998.059 unit, turun sekitar 2 persen dari 2022, sebesar 1.013.582 unit.

Dari jumlah tersebut segmen elektrifikasi yang terdiri dari hybrid (HEV), Plug-in Hybrid (PHEV), dan mobil listrik (BEV), terjual 64.933 unit atau 6,51 persen dari total penjualan mobil nasional.

Kemudian jika dirinci, penjualan mobil hybrid atau HEV sebesar 46.756 unit dengan porsi market share 4,68 persen, sedangkan mobil listrik hanya terjual 18.178 unit atau 1,82 persen.

Jika disederhanakan, maka pangsa mobil elektrifikasi baru mengambil porsi 6,5 persen dari total pasar mobil nasional. Komposisi mobil hybrid sendiri paling besar dan terjual empat kali lebih banyak dari mobil listrik.

Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Hiroyuki Ueda mengatakan, pemerintah seharusnya tetap melanjutkan rencana insentif buat mobil hybrid.

Baca juga: Prius Plug-in Hybrid Sudah Bisa Dipesan, Harganya Belum Diumumkan

“Kita harap insentif masih diberi, karena Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto sebut soal insentif hybrid. Saya harap ada progres di sana,” ucap Ueda kepada Kompas.com, Rabu (17/7/2024).

Soal mobil listrik dari China, Ueda bilang kalau konsumen akhirnya hanya akan memilih produk yang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Maka, harga mobil hybrid yang kompetitif bisa dibilang jadi pertimbangan yang penting.

Soal keadilan, Ueda cuma bilang kalau ramainya merek China ke pasar Indonesia merupakan keputusan pemerintah. Semua regulasi yang nantinya keluar, Toyota akan coba ikuti terus.

“Kalau kondisinya berbeda, kami akan terus penetrasi dan bikin kompetisi. Itu cara Toyota, selalu cari cara terbaik,” kata Ueda.

Hingga kini, sudah ada dua mobil hybrid yang diproduksi pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), yakni Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid. Kedua model kini menjadi andalan Toyota di masing-masing segmen dengan porsi penjualan yang menjanjikan.

Baca juga: Alasan Honda Tak Bawa HR-V Hybrid Justru Step WGN

Honda Step WGN di booth Honda di GIIAS 2024Foto: KOMPAS.com/Adityo Wisnu Prabowo Honda Step WGN di booth Honda di GIIAS 2024

Dinamika Kebijakan

Dinamika kebijakan elektrifikasi pemerintah juga terus bergerak. Terakhir, pemerintah berencana menaikkan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil hybrid. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 74/2021.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau