Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Pakai BBM Sesuai Rekomendasi Bisa Bikin Lebih Irit?

Kompas.com - 11/07/2024, 17:12 WIB
Selma Aulia,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Setiap kendaraan bermotor, terutama mobil, memiliki rekomendasi bahan bakar minyak (BBM) yang disesuaikan dengan kebutuhan mesin dan performa. Apalagi untuk mobil-mobil baru saat ini.

Karena itu, bagi pemilik mobil jangan sembarangan menggunakan BBM subsidi jika memang tidak direkomendasikan.

Selain bisa berdampak pada performa mesin, penggunaan BBM subsidi yang tak sesuai dengan rekomendasi pabrikan bisa membuat penyalurannya tidak tepat sasaran

Dengan menggunakan BBM yang direkomendasikan, mesin mobil dapat beroperasi dengan optimal dan membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit.

Baca juga: Habis Rp 2 M, Ini Ubahan Lexus LX 570 Julian Johan untuk AXCR 2024

Ilustrasi SPBU Pertamina. PERTAMINA Ilustrasi SPBU Pertamina.

Iwan, Pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic mengatakan, menggunakan BBM rekomendasi lebih banyak manfaatnya. Salah satunya dalam hal keiritan. 

“Betul, pabrikan merekomendasikan penggunaan BBM disesuaikan dengan spesifikasi mesin yang dibuat,” kata Iwan kepada Kompas.com, Kamis (11/7/2024).

Iwan menjelaskan, jika menggunakan BBM tidak sesuai spesifikasi maka akan berdampak buruk pada performa.

“Mesin jadi lebih boros, tenaga berkurang dan mesin ngelitik. Bahkan dalam pemakaian terus-menerus akan mempercepat kerusakan komponen mesin, mulai dari sensor-sensor dan komponen daleman mesin,” kata Iwan.

Hal serupa juga dikatakan Widodo, Pemilik bengkel AD Oya yang menjelaskan, menggunakan bahan bakar dengan oktan tinggi juga bisa membuat kendaraan lebih irit.

Baca juga: Alasan Truk Transformers Tak Eksis di Indonesia


“BBM dengan oktan membuat kendaraan lebih enteng, akselerasinya lebih baik, sehingga pasti akan lebih irit,” ucap Dodo, kepada Kompas.com, belum lama ini.

Meski begitu, Dodo menjelaskan hal ini tergantung dengan cara berkendara pengemudi, sehingga irit bahan bakar tidak bisa dipukul rata.

“Tergantung dari cara berkendara pengemudi, karena kan ada yang karakternya selalu menginjak rem, atau mobil manual ada yang gas gede baru lepas kopling. Kalau kita pukul rata untuk mobil matik ya berdampak (lebih irit). Misal, perbandingan Pertamax di rpm 800 sudah bergerak mobilnya, kalau Pertalite di rpm 1.000 baru jalan. Hitungannya per sekian,” kata Dodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau