SOLO, KOMPAS.com - Proses pendinginan yang terjadi saat menggunakan AC mobil akan menghasilkan air evaporasi. Hal ini terjadi ketika udara panas dan lembab di dalam kabin kendaraan melewati evaporator.
Air hasil evaporasi ini terbentuk di evaporator, di mana airnya akan mengalir ke dalam saluran drainase yang terletak di bagian bawah mobil atau sekitar mesin.
Pada umumnya, air hasil evaporasi akan menetes di bawah kolong mobil dan hal ini normal terjadi. Sebab jika tidak menetes artinya proses evaporasi tidak sempurna.
Baca juga: Hasil Practice MotoGP Jerman 2024, Vinales Tercepat
Bahkan, Iwan, Pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic mengatakan, air hasil evaporasi ini perlu dibuang dan jangan sampai mampet.
“Air AC hasil evaporasi harus dibuang, malah gak boleh mampet, kalau itu terjadi malah akan membanjiri kabin mobil,” kata Iwan kepada Kompas.com, belum lama ini.
Iwan juga menjelaskan, air hasil evaporasi menetes di kolong mobil bukanlah kebocoran tapi air buangan AC, karena masih ada pemakaian mobil yang tidak paham. Padahal ini sama seperti air buangan AC rumah.
Baca juga: Chery Siap Bawa Mobil Baru di GIIAS 2024, Tiggo 9?
“Evaporator AC dirancang memiliki ruang untuk menampung air hasil evaporasi. Dari tampungan di evaporator air akan dibuang keluar mobil melalui pipa dan selang,” kata Iwan.
“Kalau air hasil evaporasi bermasalah pembuangannya, maka kalau tampungannya penuh akan meluap dan membanjiri kabin,” kata Iwan.
Iwan juga mengatakan, jika saluran pembuangannya sudah tersumbat, maka solusinya adalah dibersihkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.