Truk Tangki Rawan Terguling, Pemilihan Rute Wajib Diperhatikan

KLATEN, KOMPAS.com - Truk tangki memiliki karakter tak serupa dengan kendaraan lain, karena muatannya. Berhubung truk tersebut memuat benda cair maka diperlukan cara pengoperasian yang sedikit berbeda terkait cara bermanuvernya.

Salah satu masalah ketika dioperasikan tidak tepat, truk tangki akan mudah terguling karena benda cair cenderung tidak seimbang ketika laju kendaraan mengalami percepatan, perlambatan atau manuver ekstrem.

Maka dari itu sopir truk tangki wajib memilih rute tepat agar dapat melaju dengan aman dan terhindar dari risiko terguling.

Baca juga: Viral, Video Truk Jalan Sendiri di Tol Cipularang hingga Terguling

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan idealnya mobil tangki dikendarai di jalan yang sesuai, terlebih lagi dimensinya besar.

“Mobil biasa saja akan mengalami kesulitan jika kondisi jalan sempit, menanjak, minim lampu, banyak blindspot, ramai motor dan sebagainya, terlebih lagi mobil tangki yang besar,” ucap Sony kepada Kompas.com, Kamis (27/6/2024).

Sony mengatakan truk tangki cenderung lebih berat dan mudah terguling karena titik beratnya mudah berubah dipengaruhi oleh medan jalan dan kecepatan.

Baca juga: 32 Truk ODOL Terjaring Razia di Tol Balmera

Kompas.com/Dokumentasi Polsek Silo Truk skidtank elpigi mengalami rem blong hingga terjadi kecelakaan beruntun di Kabupaten Jember pada Sabtu (4/5/2024)

“Sebaiknya hindari jalan-jalan pintas yang rata-rata sempit, terjal atau ramai pemotor, terlebih lagi bila hari sudah mulai sore, jika memaksakan memang risikonya tinggi,” ucap Sony.

Sony mengatakan jangan sampai berasumsi bahwa biasanya aman-mana saja ketika melewati jalan tersebut.

“Seolah-olah kemarin-kemarin aman, padahal risikonya tetap tinggi dan biasakan berpikir jika ada kondisi yang tak bisa dikontrol, apa yang akan terjadi dan seberapa besar fatalitasnya?,” ucap Sony.

Baca juga: Kontainer Tabrak Truk dan Warung Makan di Bekasi, Sopir Diduga Mengantuk

Kompas.com/Erwin Setiawan Terminal BBM Pertamina Boyolali

Sony mengatakan sopir truk tangki seharusnya tidak hanya berpikir cepat, gampang, simple, tapi harus berpikir terukur sesuai kemampuan.

“Misal nih, paling berisiko terjadi mati mesin di tanjakan atau gagal nanjak, ini kan susah? Jika pertanyaan itu tidak bisa terjawab oleh sopir, maka artinya wajib ambil jalan yang lain,” ucap Sony.

Sony membandingkan kebiasaan berkendara di luar negeri dan Indonesia mengenai lintasan yang sesuai dengan jenis kendaraan.

“Ada perbedaan besar, kita dengan negeri tetangga dalam berlalu lintas, di sana mereka berkendara di lintasannya, tapi di sini mereka membuat atau memilih lintasan sendiri untuk berkendara,” ucap Sony.

Jadi, bagi para sopir truk tangki sebaiknya memperhatikan pemilihan rute yang akan dilalui agar menghindari kondisi jalan naik-turun, berliku dan ramai pengguna jalan seperti sepeda motor agar risiko bisa dikurangi.