Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawatan Baterai Sulit, Mobil Listrik Bekas Sulit Terjual

Kompas.com - 28/06/2024, 12:22 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjual mobil listrik bekas menjadi tantangan tersendiri di pasar otomotif saat ini. Meskipun mobil listrik menawarkan berbagai keunggulan, seperti efisiensi energi dan ramah lingkungan, penjualannya di pasar mobil bekas masih lambat.

Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kekhawatiran tentang daya tahan baterai hingga persepsi publik terhadap mobil listrik bekas yang masih berkembang.

"Wuling Air EV sudah 2 bulan nongkrong di sini belum terjual. Saya pikir, semua mobil pasti ada pembelinya kok, pasti laku juga, cuma ya berapa lama, itu beda cerita," kata Agus, pemilik Auto Haus di Jakarta Pusat kepada Kompas.com, Kamis (28/6/2024).

Baca juga: Ramai Video Pemilik PCX Kebanjiran, Bikin Tangki Berkarat

Agus menjelaskan bahwa salah satu risiko paling krusial dalam menjual mobil listrik adalah perawatan baterai.

"Risiko jual mobil listrik ya baterai. Orang akan mempertimbangkan maintenance baterai itu," katanya.

Baterai merupakan komponen kunci yang menentukan performa dan umur panjang mobil listrik, dan biaya perawatannya yang tinggi menjadi salah satu hambatan utama bagi calon pembeli.

Wuling Air EV Long Range 2022.Ilham Karim/Kompas.com Wuling Air EV Long Range 2022.

Agus bahkan berencana akan memanfaatkan mobil listrik di tokonya untuk pemakaian pribadi seandainya tidak terjual.

"Ya kalau enggak dibeli orang, ya kita pakai sendiri saja lah," katanya.

Menurutnya, Wuling Air EV sangat cocok untuk digunakan di perkotaan karena kepraktisannya.

"Menurut saya, mobil listrik kayak Wuling Air EV ini enak buat perkotaan, jadi enggak takut buat charging baterainya, dan dimensinya kecil juga," katanya.

Meski begitu, tantangan lain yang dihadapi oleh penjual mobil listrik bekas adalah edukasi konsumen. Banyak calon pembeli yang belum sepenuhnya memahami keuntungan dan cara merawat mobil listrik.

Ini berarti penjual harus lebih proaktif dalam memberikan informasi dan edukasi kepada pelanggan potensial, menjelaskan manfaat jangka panjang dari memiliki mobil listrik, serta meyakinkan mereka tentang kemudahan dan efisiensi yang ditawarkan.

Baca juga: Jadwal MotoGP Belanda 2024, Sesi Latihan Dimulai Hari Ini

Selain itu, infrastruktur pengisian daya yang masih terbatas juga menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Meskipun kota-kota besar seperti Jakarta mulai meningkatkan jumlah stasiun pengisian daya, namun persebarannya masih belum merata.

Hal ini menambah kekhawatiran calon pembeli terhadap kenyamanan penggunaan mobil listrik, terutama bagi mereka yang sering melakukan perjalanan jarak jauh.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau