JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus dugaan kecurangan pengisian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Buperta Cibubur yang sempat viral di media sosial akhir pekan lalu, dipastikan sudah diselesaikan dengan damai.
Pihak pengelola SPBU dan konsumen terkait atas nama Ririn sudah melakukan pertemuan untuk meluruskan kesalahpahaman dimaksud yang dibuktikan lewat surat pernyataan klarifikasi bersama dan ditandatangani kedua pihak.
Kendati demikian, Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka meminta pihak pengelola untuk melakukan sejumlah tindakan perbaikan alias corrective action guna memastikan kejadian serupa tidak terulang lagi.
Baca juga: Tanpa Kejelasan, SPBU Cibubur Nyatakan Kasus Salah Nominal BBM Selesai
Pasalnya, dikatakan Wakil Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kwarnas Pramuka, Benny Butarbutar, setiap pelaku bisnis tidak terkecuali SPBU, harus berlaku jujur sesuai aturan dan mengedepankan kepentingan pelanggan.
"Penyelidikan dan kegiatan audit masih terus berlangsung dan tidak tertutup kemungkinan untuk memberikan sanksi tegas mulai dari sanksi administratif hingga pemecatan jika ditemukan penyimpangan administrasi dan pelanggaran prosedur operasional di lapangan yang fatal,” katanya, Jumat (28/6/2024).
Benny menyatakan, bahwa kemungkinan untuk menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan kasus tersebut terbuka lebar kalau memang diperlukan.
Hal ini didasarkan pada hasil temuan dan pemeriksaan kronologis kejadian yang didapat.
"Tetapi kedua belah pihak ternyata lebih memilih jalan musyawarah mufakat sehingga berakhir damai. Ini merupakan penyelesaian terbaik musyawarah mufakat," ucap dia.
"Kami menyambut baik persoalan selesai dengan damai yang dibuktikan dengan adanya surat pernyataan klarifikasi bersama dan ditandatangani oleh kedua belah pihak. Ini jadi pembelajaran bagi kita semua untuk saling mengawasi dan mengedepankan itikad baik dalam setiap permasalahan yang timbul,” lanjut Benny.
Baca juga: Cegah Rem Blong, Kapan Waktu Tepat Cek Angin Kompresor Truk dan Bus?
Sementara itu, Direktur Operasional PT Molino Pramuka selaku badan usaha SPBU Buperta Cibubur Rio Ashadi mengemukakan kejadian yang berlangsung pada hari Minggu malam, 23 Juni 2024, sempat menjadi viral di sosial media .
Setelah melakukan pendalaman kasus termasuk memeriksa kamera CCTV, tampaknya terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi yang berujung adu argumen antara petugas SPBU dan konsumen.
“Untung saja semuanya terselesaikan dengan baik melalui musyawarah mufakat dan bentuk komunikasi yang kondusif," kata dia.
"Kami juga segera melakukan pembenahan dalam pelayanan yang dapat mencegah penyimpangan dan menjadi pegangan bila terjadi konflik ataupun permasalahan hukum, di samping tetap mengutamakan konsumen,” ujar Rio.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.