Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan Hal Ini Saat Mobil Mengalami Overheat

Kompas.com - 27/06/2024, 12:12 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Overheat pada mesin mobil menjadi salah satu hal yang dikhawatirkan pemiliknya, apalagi jika terjadi saat perjalanan.

Saat mengalami overheat, pengendara perlu melakukan langkah yang tepat jangan sampai melakukan hal yang berisiko, misalnya membuka tutup radiator saat suhu mesin masih tinggi.

Namun, masih ada pengemudi yang melakukan hal tersebut, seperti unggahan akun Instagram @lowslowmotif, Rabu (26/6/2024), di mana terlihat seorang pria membuka tutup radiator Pajero Sport dan keluar semburan air dari dalam.

Baca juga: Mitsubishi Xpander Cross Limited Edition Bidik Konsumen yang Ingin Tampil Berbeda

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Lowslowmotif (@lowslowmotif)

 

Sebagai pengemudi, wajib memahami cara melakukan pertolongan pertama ketika mobil mengalami panas berlebih, sehingga bisa menanganinya dengan aman tanpa ada risiko yang terjadi.

Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan, pertolongan pertama pada mobil yang mengalami overheat menyesuaikan tingkat kenaikan suhunya dan jenis kerusakan.

“Jika kenaikan suhu mesin masih dalam batas wajar, hampir setengah dari jarum, indikator suhu, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tapi jika sudah melebihi batasnya maka sebaiknya jangan dipaksakan,” kata Hardi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Namun, ketika suhu mencapai garis merah pada indikator mesin, maka jangan dipaksakan mesin tetap bekerja karena bisa menyebabkan kerusakan pada komponen.

Saat suhu indikator pada batas tersebut, pengemudi perlu menepikan mobil dan berhenti sejenak.

Baca juga: Pakai Fast Charging Bikin Baterai Kendaraan Listrik Cepat Bocor?

Ilustrasi mesin overheatShutterstock Ilustrasi mesin overheat

“Sebaiknya pengemudi mematikan semua beban mesin seperti lampu, AC, dan sebagainya, namun pastikan mesin tidak langsung dimatikan agar sistem pendingin masih tetap berjalan,” kata Hardi.

Selain itu, pengemudi bisa siram radiator dengan air jika perlu, dan biarkan motor fan atau kipas radiator beroperasi sampai mati sendiri.

“Boleh juga memeriksa volume air radiator di tangki cadangan, bila kurang bisa ditambah,” kata Hardi.

Namun, jika tidak ada masalah maka sistem pendingin mesin akan tetap mempercepat pendinginan karena kipas masih berputar. Sebaliknya, jika ada kerusakan, suhu mesin cenderung naik.

Baca juga: Hanya 5 Tahun, Jumlah SPKLU di Jakarta Naik Signifikan

“Jika sistem pendingin sudah tidak normal atau ada kerusakan secara visual, maka tidak ada gunanya mempertahankan mesin tetap hidup, itu justru akan memperparah kerusakan mesin, sehingga mesin bisa dimatikan,” ucap Hardi.

Hardi juga mengatakan, jika ada kerusakan maka mobil jangan dipaksa jalan, sebaiknya mobil di towing ke bengkel atau panggil mekanik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau