JAKARTA, KOMPAS.com - Ban merupakan salah satu komponen vital pada mobil yang membutuhkan perawatan khusus.
Kondisi ban yang baik krusial untuk keselamatan berkendara, karena kalau bermasalah dapat meningkatkan risiko kecelakaan, bahkan sampai mengancam nyawa penumpang.
Salah satu masalah yang sering ditemui pada ban adalah benjolan. Menurut Efo, pengelola Warna Warni Ban di Jakarta Selatan, benjolan pada ban biasanya terjadi akibat benturan keras.
Baca juga: 30 Persen Tiket MotoGP Indonesia 2024 Sudah Terjual
"Biasanya, ban jadi benjol itu karena benturan, misal kena trotoar, menghantam lubang. Ban benjol sudah enggak bisa diperbaiki, mesti diganti," kata Efo kepada Kompas.com, Selasa (11/6/2024).
Benjolan pada ban terjadi ketika struktur internal ban rusak akibat benturan, yang menyebabkan bagian dinding ban melemah dan mencuat keluar.
Kondisi ini sangat berbahaya karena ban benjol memiliki risiko tinggi untuk pecah saat berkendara, terutama pada kecepatan tinggi.
Untuk mencegah masalah ini, perawatan ban secara rutin sangatlah penting untuk menjaga kondisi ban tetap optimal.
"Kalau mau perawatan ban yang baik itu, lakukan spooring, balancing, terus rotasi setiap 10.000 kilometer," ujar Efo.
Baca juga: Apa Efek kalau Mobil Pakai Ukuran Ban Lebih Besar dari Standar?
Spooring (penyetelan keseimbangan roda) dan balancing (penyeimbangan ban) merupakan dua hal yang sangat penting dalam perawatan ban.
Spooring membantu memastikan bahwa keempat roda berada dalam posisi sejajar dan seimbang, sedangkan balancing memastikan distribusi berat ban merata.
Sementara itu, rotasi ban merupakan proses memindahkan posisi ban dari satu roda ke roda lainnya.
"Kalau enggak rotasi, ban depannya bakal cepat aus karena sering buat belok," ujarnya.
Rotasi dilakukan untuk memastikan keausan ban terjadi secara merata, mengingat ban depan dan belakang seringkali mengalami beban yang berbeda.
Rotasi ban secara teratur membantu memperpanjang umur pakai ban dan menjaga performa berkendara tetap stabil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.