JAKARTA, KOMPAS.com - Modifikasi merupakan hal tak terpisahkan dalam dunia otomotif. Dari penyesuaian estetika hingga peningkatan performa, modifikasi kendaraan telah menjadi bagian integral dari budaya otomotif global. Salah satu bagian yang tidak ketinggalan untuk dimodifikasi adalah pelek.
"Saya sering ketemu orang yang suka pelek-pelek gede. Ya, ini kan soal hobi ya," kata Wawang, pengelola kios pelek mobil bekas di Jakarta Pusat kepada Kompas.com, Jumat (7/6/2024).
Pelek besar memang menarik bagi banyak penggemar modifikasi karena dapat memberikan tampilan yang lebih gagah dan sporty pada kendaraan.
Namun, Wawang juga mencatat adanya tren di mana beberapa pemilik mobil cenderung memaksakan pemasangan pelek besar pada kendaraan kecil.
"Misal punya Honda Brio, kan itu mobil kecil, enggak seharusnya dipakaikan pelek yang ukuran 18," kata Wawang.
Ia lantas menjelaskan bahwa secara teknis pemasangan pelek besar pada mobil kecil bisa dilakukan dengan menurunkan shockbreaker.
"Kalau dipaksakan ya bisa, shockbreakernya diturunin,” ujarnya.
Namun, Wawang mengingatkan dampak yang ditimbulkan dari hal tersebut.
Baca juga: Harga Pikap Bekas per Juni 2024, Mitsubishi L300 mulai Rp 30 Jutaan
"Dampaknya, sakit dong. Bantingan jadi keras, enggak enak. Enggak nyaman karena enggak standar,” katanya.
Wawang lantas mengingatkan bagi pengendara untuk sebaiknya menggunakan pelek ukuran standar, kalau memungkinkan dengan kualitas ori.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.