Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biang Kerok Radiator Mobil Pampat

Kompas.com - 02/06/2024, 13:41 WIB
Erwin Setiawan,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SLEMAN, KOMPAS.com - Radiator berperan mendinginkan coolant agar panas mesin stabil pada suhu kerjanya. Bila proses pendinginan tidak optimal, maka suhu mesin akan naik hingga berujung pada kerusakan.

Proses pendinginan coolant akan optimal bila didukung dengan kinerja komponen sistem pendingin yang baik. Salah satunya aliran coolant di area radiator lancar.

Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan, salah satu masalah sistem pendingin yang banyak dijumpai adalah aliran radiator yang tak optimal atau pampat.

Baca juga: Penyebab Sebenarnya Air Radiator Mendidih dan Meluap di Reservoir


“Dampak dari radiator pampat pasti proses pendingin menjadi tidak optimal, jika diabaikan bisa saja bikin komponen mesin berubah bentuk, sehingga harus dilakukan tindakan turun mesin,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Sabtu (1/6/2024).

Hardi mengatakan, konsumen harus peduli terhadap kesehatan sistem pendingin agar mesin tetap awet seperti mengganti coolant secara teratur berdasarkan kemampuannya.

“Ada coolant yang sifatnya long life, sehingga penggantian bisa dilakukan setiap 80.000 Km tapi tidak semua coolant di pasaran seperti itu, jadi interval penggantian perlu disesuaikan dengan kemampuan masing-masing produk,” ucap Hardi.

Baca juga: Air Radiator Keluar Saat Distart, Tanda Mobil Harus Turun Mesin?

Ilustrasi servis radiator mobilKompas.com/Aditya Maulana Ilustrasi servis radiator mobil

Ketika kemampuan coolant sudah menurun, menurut Hardi, beberapa tugas pokoknya tidak akan baik seperti menjaga komponen tidak korosi, pembersih, dan sejenisnya.

“Akibatnya coolant menjadi keruh, kotoran akan mudah mengendap atau terkumpul pada area radiator khususnya pada tabung atas yang alirannya lebih pelan, lama-lama kotoran akan menyumbat pipa-pipa radiator,” ucap Hardi.

Selain penggantian coolant terabaikan, pemakaian air mineral untuk mengisi radiator juga menjadi biang kerok lainnya.

Baca juga: Cegah Overheat, Jangan Abaikan Kondisi Radiator Mobil

Ilustrasi perawatan radiator mobilKompas.com/Aditya Maulana Ilustrasi perawatan radiator mobil

“Air mineral ini seperti air keran yang mengambil dari sumur atau dalam tanah, termasuk air minum kemasan, bukan soal keruh atau tidak tapi tentang kandungannya, seharusnya untuk mengisi radiator pakai air murni,” ucap Hardi.

Menurut Hardi,  air murni bisa didapat dengan membeli air aki dengan kemasan tutup botol biru. Sehingga senyawa penyusunnya hanya air tidak ada mineral lain yang justru bisa memicu korosi pada komponen mesin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau