SOLO, KOMPAS.com - Saat perjalan arus balik Lebaran risiko kehabisan air radiator bisa saja terjadi, hal ini tentu akan membuat kerja mesin mobil tidak beroperasi optimal.
Maka dari itu, pemudik perlu memeriksa tingkat air radiator mobil dan mengisinya jika diperlukan.
Lantas, bolehkah mengisi radiator dengan air biasa saat kondisi darurat seperti di perjalan mudik?
Baca juga: Masih Berpotensi Hujan, Jangan Abaikan Jarak Aman Berkendara
Iwan, Pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic mengatakan, hal tersebut boleh saja dilakukan saat kondisi darurat.
“Air radiator dengan menggunakan air keran hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat. Di mana kita tidak bisa mendapatkan radiator coolant sementara mobil harus digunakan, tidak ada salahnya menggunakan air keran,” kata Iwan kepada Kompas.com belum lama ini.
Meski begitu, Iwan mengimbau untuk segera melakukan pengurasan radiator saat sudah mendapatkan radiator coolant.
Baca juga: Estimasi Kerugian Kecelakaan Sepanjang Arus Mudik, Tembus Rp 2 Triliun
Seperti yang diketahui, pengurasan radiator berguna untuk membersihkan sistem pendingin dari kotoran atau endapan yang terakumulasi selama perjalanan.
“Bagaimanapun kalau air keran terlalu lama di dalam sistem pendingin dipastikan akan menimbulkan karat,” kata Iwan.
Jadi, jika air radiator sudah terlanjur diisi dengan air keran maka harus dikuras dulu baru diisi coolant.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.