Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Boleh Asal, Begini Adab Melewati Lajur Contraflow

Kompas.com - 07/04/2024, 09:01 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sistem rekayasa lalu lintas contraflow sering dipilih untuk memecah kemacetan yang terjadi di suatu titik, tak terkecuali pada masa mudik Lebaran seperti sekarang.

Meski begitu, melewati lajur contraflow tidak bisa sembarangan. Ada adab atau panduan yang sebaiknya diikuti untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan saat berkendara.

Pasalnya, lajur contraflow hanya dibatasi separator berupa safety cone. Padahal kendaraan dari kedua lawan arah melaju dengan sama kencangnya.

Baca juga: Video Honda Brio Dipaksa Mundur gara-gara Lawan Arah

Sejumlah petugas gabungan Astra Tol Cipali dan Kepolisian melakukan uji coba sistem contraflow di Kilometer 153-157 Jumat (29/3/2024) siang. Uji coba kontraflow dilakukan untuk mematangkan kesiapan arus mudik 2024.Tangkap Layar Drone Astra Tol Cipali Sejumlah petugas gabungan Astra Tol Cipali dan Kepolisian melakukan uji coba sistem contraflow di Kilometer 153-157 Jumat (29/3/2024) siang. Uji coba kontraflow dilakukan untuk mematangkan kesiapan arus mudik 2024.

Dalam kondisi ini, potensi kecelakaan tentu meningkat. Apalagi bagi pengendara yang sudah dilanda kelelahan saat arus mudik atau balik.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan, bahwa kecepatan kendaraan di lajur contraflow butuh keselarasan.

“Idealnya sekitar 60-70 Kpj, tidak saling mendahului mengingat terbatasnya ruang satu arah, dan pembatas yang tersedia hanya safety cone,” ujar Sony, kepada Kompas.com (6/4/2024).

Baca juga: Kecelakaan Anggota DPRD di Cipali, Jangan Berkendara Saat Mengantuk

“Usahakan kendaraan dalam kondisi prima, jika satu kendaraan bermasalah maka efeknya bisa macet panjang,” kata dia.

Seperti diketahui, contraflow adalah sistem rekayasa atau pengaturan lalu lintas yang dilakukan dengan cara mengubah sebagian arah arus lalu lintas kendaran di jalan yang sedang mengalami kemacetan.

Contohnya adalah jalan menuju timur pada ruas Tol Jakarta-Cikampek yang mengalami kondisi kepadatan, sementara jalur yang menuju ke barat masih begitu lenggang.

Dengan menggunakan sistem contraflow, petugas lalu lintas akan mengambil keputusan untuk melakukan tindakan memecah jalan menuju ke timur, dengan membaginya ke sebagian jalur barat tanpa perlu melakukan penutupan secara penuh pada area jalur barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau