JAKARTA, KOMPAS.com - Mudik lebaran merupakan tradisi masyarakat Indonesia. Usai berpuasa selama Bulan Ramadhan, para pemudik pulang ke kampung halaman untuk bersilaturahmi dengan sanak saudara.
Saat mudik kerap ditemukan pengemudi membawa barang bawaan di atap mobil dengan ditutup terpal dan diikat tali tambang. Berbagai barang ditaruh di atas guna menyiasati keterbatasan bagasi dan kabin.
Baca juga: Pantauan SPKLU di Tol Trans-Jawa Jelang Arus Mudik Lebaran 2024
Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan, membawa banyak barang di atap dan hanya ditutupi terpal dan diikat pakai tali merupakan tindakan berbahaya.
"Kalau pakai roof rack kemudian pakai terpal dan diiket maka menurut saya berbahaya," ujar Sony kepada Kompas.com, Senin (1/4/2024).
"Walau mungkin tidak berbahaya buat dia (pemilik mobil) tetap buat pengemudi lain yang bisa terkena material yang terbang, jadi itu harus dipikirkan juga," kata Sony.
Sony mengatakan, jika ingin membawa barang di atap maka pemilik perlu memasang roof rack dan juga boksnya. Boks ini penting sebagai sebagai "koper" barang-barang yang ada di atas mobil.
Baca juga: KTM Siapkan Model Adventure 390, Ada Versi Enduro
"Asal pas dengan pemasangannya, kontruksinya. Jadi penempatan yang benar memang harus dipasang orang yang berkompeten, kedua harus punya standar yaitu roof rack tapi ada tutupnya berupa boks," ujar Sony.
Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, membawa barang-barang di atas mobil yang hanya dipalisi terpal merupakan tindakan asal-asalan dan dapat membahayakan.
"Yang aman berada di dalam kendaraan, lebih baik terpisah dengan penumpang dan terikat baik sehingga bila terjadi kecelakaan atau terguling, barang bawaan tidak membahayakan bagi penumpang," ucap Marcell.
Baca juga: GAC Aion Y Plus, Mobil Listrik Baru Penantang BYD Atto 3
Marcell menyebut ada beberapa risiko yang akan ditimbulkan dengan membawa barang bawaan di atap mobil. Pertama, keseimbangan mobil akan berubah karena center of gravity juga berubah.
Kedua, drag force akan meningkat sehingga konsumsi bahan bakar kendaraan juga akan lebih boros. Ketiga, ada kemungkinan barang bawaan jatuh dan mencelakai pengguna jalan lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.