Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mercedes-Benz Batal Bawa Bus Listrik ke Indonesia Tahun Ini

Kompas.com - 02/04/2024, 18:41 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Era elektrifikasi kendaraan listrik juga turut berpengaruh pada beberapa produsen kendaraan niaga, salah satunya Mercedes-Benz yang turut serta memilik prodak bus listrik

Sebelumnya Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) sudah mencanangkan akan memboyong bus listrik ke pasar otomotif Tanah Air pada akhir 2023 atau awal 2024, hanya saja hingga saat ini masih belum ada realisasi. 

Faustina, Head of Product & Marketing PT DCVI, Agen Tunggal Pemegang Merek Mercedes Benz Bus dan Truk mengatakan, pihaknya masih mempertimbangkan faktor kesiapan ekosistem dalam pengembangan produk bus listrik tersebut, sebab masih ada sejumlah tantangan. 

Baca juga: Tanda Oli Transmisi Mobil Matik Sudah Minta Diganti

Mercedes-Benz eCitaro mit vollelektrischem Antrieb, Exterieur, anthrazit metallic, 2 x elektrischer Radnabenmotor, 2 x 125 kW, 2 x 485 Nm, LED-Scheinwerfer, Länge/Breite/Höhe: 12.135/2.550/3.400 mm, Beförderungskapazität: 1/86. 

Mercedes-Benz eCitaro with all-electric drive, exterior, anthracite metallic, 2 x electric hub motor, 2 x 125 kW, 2 x 485 Nm, LED headlamps, length/width/height: 12135/2550/3400 mm, passenger capacity: 1/86. Daimler AG - Product Communicati Mercedes-Benz eCitaro mit vollelektrischem Antrieb, Exterieur, anthrazit metallic, 2 x elektrischer Radnabenmotor, 2 x 125 kW, 2 x 485 Nm, LED-Scheinwerfer, Länge/Breite/Höhe: 12.135/2.550/3.400 mm, Beförderungskapazität: 1/86. Mercedes-Benz eCitaro with all-electric drive, exterior, anthracite metallic, 2 x electric hub motor, 2 x 125 kW, 2 x 485 Nm, LED headlamps, length/width/height: 12135/2550/3400 mm, passenger capacity: 1/86.

"Masih  banyak rintangan yang bukan hanya berasal dari eksternal, tetapi juga internal,” katanya pada media Senin (2/4/2024). 

Salah satu rintangan tersebut adalah kesiapan ekosistem kendaraan niaga berbasis listrik, Indonesia, terutama stasiun pengisian daya listrik dan layanan aftersales.

Faustina memaparkan, contohnya baterai bus listrik yang memiliki bobot bisa mencapai 600 kilogram. Dengan spesifikasi tersebut, tentunya kendaraan itu perlu penanganan khusus dan tepat, pada saat baterai hendak diganti atau pada saat proses evakuasi, apabila bus listrik mengalami kecelakaan.

Baca juga: Cara Mengisi Saldo e-Toll Mandiri dan BCA dengan Mudah

“Untuk mengangkat baterai bus listrik saja harus ada alat khusus, jelas ini tidak main-main,” kata Faustina. 

Selain itu Faustina juga mengatakan, ada pula sedikit pengaruh dari Pemerintah yang masih memprioritaskan pengembangan kendaraan listrik penumpang. 

“Pemerintah masih fokus ke mobil penumpang. Kami tidak salahkan itu, karena pasti semua ada prioritasnya,” tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com