Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Korlantas Polri Menjelang Masa Mudik Lebaran 2024

Kompas.com - 25/03/2024, 12:39 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2024, Korlantas Polri mempersiapkan pengamanan untuk masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan, penyebrangan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk menjadi salah satu titik krusial dalam pengelolaan arus mudik Lebaran 2024.

“Strategi yang kita lakukan adalah mengatur keluar masuk baik itu roda dua, roda empat dan kendaraan yang akan masuk ke pelabuhan karena area terbatas ini perlu kita atur,” ujar Aan, dikutip dari laman resmi Polri, Senin (25/3/2024).

Baca juga: Lampu Rem Punya Peran Penting, Jangan Diabaikan jika Mati

Untuk mengurangi risiko kecelakaan, pihaknya akan melakukan pengawalan untuk mudik bagi pengemudi roda dua di area penyeberangan.

Juga akan diberlakukan sistem penundaan perjalanan (delaying sistem) dan buffer zone di sekitar pelabuhan penyeberangan.

Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan bersama Kemenko PMK dan Kemenhub mengadakan Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran 2024.ist Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan bersama Kemenko PMK dan Kemenhub mengadakan Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran 2024.

“Ketika pelabuhan sudah padat vc rasio yang sudah tidak moderat kita akan koordinasi, kita akan melakukan penundaan di tempat- tempat yang sudah disiapkan ada di tol diantaranya KM 43 dan KM 68 ,” kata Aan.

“Kemudian di Cikuasa atas ada buffer zone di arteri juga demikian kita siapkan buffer zone untuk menampung saudara-saudara kita yang melakukan perjalanan baik roda dua maupun roda empat,” tambahnya.

Sebelumnya, Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso mengatakan, Korlantas Polri akan melaksanakan rekayasa lalu lintas berupa contraflow, one way dan mendirikan pos pengamanan, pos pelayanan, dan kegiatan patroli.

“Prediksi bahwa dari jumlah yang menggunakan jalan baik itu tol maupun non tol dari Jakarta menuju ke barat, menuju Lampung, Sumatera, Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah Jawa Timur, itu sekitar 50 jutaan terbagi menjadi jalan tol maupun arteri tentunya kita sudah antisipasi dari faktor keselamatan dan kenyamanannya masyarakat,” kata Raden, dikutip dari laman resmi Polri, Senin (25/3/2024).

Baca juga: United dan Gesits Siap Masuk ke Segmen Motor Listrik Sport


Dia juga mengatakan, akan menggunakan sistem ganjil genap dan jika terjadi kepadatan menggunakan contraflow, dan one way jika kondisi di jalan tol Cikampek sudah penuh.

Selain itu, masih ada titik daerah rawan kecelakaan dan kemacetan, seperti Jalan Tol Cikampek, Sumatera dengan jalur yang masih kecil serta masih ditemukan beberapa perbaikan jalan.

“Salah satu upaya untuk memperlancar membuat kenyamanan masyarakat yang melaksanakan mudik kendaraan berat pada saat H-2 sampai dengan H+2 akan dihentikan operasionalnya kecuali kendaraan yang mengangkut sembako dan kebutuhan pokok lainnya,” kata Raden.

Dilansir dari laman resmi Dephub.go.id hasil survei Kementerian Perhubungan memprediksi potensi pergerakan pemudik sekitar 193,6 juta jiwa, dan menggunakan berbagai moda transportasi.

Pemilihan angkutan mudik Lebaran paling banyak kereta api sebesar 20,3% (39,32 juta), bus 19,4% (37,51 juta), mobil pribadi 18,3% (35,42 juta), dan sepeda motor sebesar 16,07% (31,12 juta).

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga memberikan informasi daerah asal terbanyak, yaitu Jawa Timur sebesar 16,2% (31,3 juta orang), disusul Jabodetabek sebesar 14,7% (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah sebesar 13,5% (26,11 juta orang).

Baca juga: Untung Rugi Beli Mobil Bekas Eks Taksi

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau