JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik kendaraan disarankan untuk segera melakukan pemblokiran surat tanda nomor kendaraan (STNK) menjual kendaraannya supaya tidak dikenakan pajak progresif ketika membeli motor atau mobil baru.
Meski kendaraan tersebut sudah dijual, perhitungan pajak progresif akan tetap berlaku jika nama dan alamat pemilik pada dokumen-dokumen masih sama.
Contohnya, di DKI Jakarta pemilik kendaraan lebih dari satu bisa dikenakan pajak tambahan yang disesuaikan dengan alamatnya.
Baca juga: Catat, Ini 11 Pelanggaran yang Bakal Ditindak Selama Operasi Keselamatan 2024
Untuk itu, pemilik lama harus memblokir STNK-nya di kantor Sistem Manunggal Satu Atap (Samsat) di daerah masing-masing. Namun, di wilayah DKI Jakarta bisa melakukan pemblokiran secara online.
Adapun cara blokir STNK secara online khusus wilayah DKI Jakarta:
Untuk status pemblokiran bisa dilihat melalui email atau tercantum di kolom PKB, atau pemilik bisa juga melakukan cek ulang melalui situs Pajak Online atau mendatangani kantor Samsat terdekat.
Baca juga: Apakah Ngecas Motor Listrik Harus Tunggu sampai Baterai Habis?
Sementara itu, untuk melakukan pemblokiran STNK di Samsat ada beberapa persyaratan yang harus dipersiapkan, yaitu: