Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Ngecas Motor Listrik Harus Tunggu sampai Baterai Habis?

Kompas.com - 29/02/2024, 17:41 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mengecas motor listrik butuh kebiasaan khusus. Karena kalau salah penanganan, risikonya bisa rugi jutaan rupiah akibat kerusakan baterai.

Dalam rangka menjaga usia pakainya, baterai motor listrik pada dasarnya tidak boleh overcharge alias kelebihan daya listrik sewaktu mengecas, dan overdischarge atau terlalu sering kehabisan daya.

“Semua jenis baterai itu pasti ada lifecycle atau charging cycle, semakin sering di-charging maka itu akan mempercepat baterai tersebut bersirkulasi,” ujar Reza Resdie, Technical Service Division PT Astra Honda Motor di Jakarta (28/2/2024).

Baca juga: PO Semeru Ramaikan Bisnis Bus AKAP, Punya Kelas Sleeper

“Dia kan juga punya cycling time, ketika baterai belum habis tapi sudah dicas lagi. Itu sudah terhitung satu kali, kalau semakin sering maka mencapai cycling time-nya akan semakin cepat (drop),” kata dia.

Reza mengatakan, apabila baterai telah mencapai suatu titik cycling time, maka akan terjadi penurunan kemampuan baterai dalam mengoperasikan motor listrik.

“Ketika sudah sampai di titik tertentu baru terjadi penurunan, jadi enggak langsung ngedrop. Tapi baru mulai penurunan,” ucap Reza.

Baca juga: Mobil dan Motor Bodong Jangan Harap Bisa Legal Pakai Sertifikasi

Oleh sebab itu, ia menyarankan agar mengecas baterai ketika dayanya sudah menurun. Jangan baru sebentar dipakai, tapi sudah dicas.

“Jadi selama baterainya masih bisa digunakan untuk berkendara, ya digunakan dulu saja. Tapi ketika sudah di bawah 30 persen, apalagi sampai 10 persen, kami punya fitur untuk pembatas daya biar konsumen lebih nyaman, sebaiknya dicas,” kata Reza.

“Sampai 10 persen baru dicas boleh enggak? Enggak apa-apa, yang penting kita bisa menjaga baterai unit ini enggak sampai benar-benar habis. Selama dia masih ada sisa muatan listriknya, walaupun itu cuma 10 persen, dan kita ngecas lagi, enggak masalah,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau