Tips Pilih Helm buat Pemula, Baiknya Model Full Face atau Open Face?

TANGERANG, KOMPAS.com - Bagi konsumen pemula yang hendak membeli helm motor untuk pertama kalinya, ada beberapa anjuran dan tips bermanfaat terkait pemilihan model.

Untuk diketahui, helm motor pada umumnya memiliki dua model, yakni full face alias model yang menutupi wajah sepenuhnya, dan open face alias helm dengan bagian depan terbuka.

Kris, Creative Manager Epic Veil Helmet menjelaskan, pengendara pemula sebaiknya memilih model open face saja. Menurutnya, helm ini punya beberapa keunggulan dibandingkan jenis lainnya.

Setidaknya ada tiga keunggulan dari helm open face jika dibandingkan dengan full face, yakni bobotnya lebih ringan, ukurannya kompak, dan harganya cenderung ramah di kantong.

Baca juga: Marak Pencurian Baterai Motor Listrik, Pasang Pengaman Ganda

Kompas.com/Daafa Alhaqqy Konsumen memilih helm diskon di IMOS 2023

“Paling cocok buat newbie (pemula) itu yang model open face. Soalnya masih kokoh, tapi bobotnya enteng. Jadi eggak begitu mengganggu,” ucapnya saat berbincang dengan Kompas.com di Tangerang, pekan lalu.

Alasan lain yang dibagikan Kris adalah segi penguncian, di mana helm open face umumnya menggunakan pengunci model microlock yang sangat mudah digunakan.

Bila dibandingkan dengan helm full face yang menggunakan pengunci jenis double D ring, microlock jauh lebih mudah dan tidak ribet untuk digunakan.

“Model microlock kan cukup disambung dan dikencangkan saja, beda dengan double D ring yang pemasangannya memang agak rumit,” kata dia.

Baca juga: Daftar Motor Listrik Subsidi Harga di bawah Rp 10 Juta

Kompas.com/Daafa Alhaqqy Ilustrasi helm motor dengan flat visor dan intercom

Terakhir, William menganjurkan konsumen untuk memastikan helm yang dibeli sudah memiliki standar minimal SNI, supaya keamanan dan kekuatannya terjamin.

Kris juga mengimbau semua pengendara untuk sedikit kritis terkait harga, dan tidak membeli helm yang terlalu murah. Menurutnya, keselamatan bagian kepala adalah faktor utama yang tidak boleh disepelekan.

“Harga itu kan memang relatif, tapi kalau semisal terlaku murah kan ada potensi bahaya dan riskan. Baiknya pilih yang punya harga wajar, enggak kemahalan tapi juga enggak murahan,” kata dia.