KLATEN, KOMPAS.com - Rem blong tidak hanya terjadi pada bus dan truk saja, tapi mobil pribadi juga bisa berisiko mengalami rem blong ketika melintasi kondisi jalan menurun panjang.
Seperti kejadian rem blong yang sempat viral di media sosial menunjukkan sebuah mobil Avanza nyelonong padahal dari sisi berlawanan ada mobil lain sedang didorong warga karena tidak kuat menanjak.
Dalam video tersebut pengemudi tampak piawai mengendalikan laju mobil padahal sudah tidak bisa melambat karena kemungkinan remnya blong.
Baca juga: Kecelakaan Rem Blong Semakin Marak, Rekomendasi KNKT DIabaikan
View this post on Instagram
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan saat rem blong memang pengemudi tidak memiliki banyak pilihan.
“Hanya mengandalkan keterampilan dan memang risikonya tinggi bisa sampai membuat kecelakaan, karena rata-rata pengemudi malah panik dan mati langkah,” ucap Sony kepada Kompas.com, Sabtu (3/2/2024).
Sony mengatakan, antisipasi ketika rem mobil blong terjadi sangat singkat, sehingga perlu ketenangan dalam mengambil keputusan untuk bermanuver.
Baca juga: Truk Tabrak 7 Kendaraan di Puncak, Diduga Rem Blong
“Tidak banyak waktu yang dimiliki pengemudi, dalam hitungan detik pengemudi perlu melakukan pengamatan terhadap lingkungan untuk bisa membuat mobil melaju pada area paling aman dan minim risiko,” ucap Sony.
Sambil mengarahkan laju mobil tersebut, pengemudi sebisa mungkin melakukan perlambatan agar mobil tetap bisa mudah diarahkan dan tidak terjadi kecelakaan dengan tingkat fatalitas tinggi.
“Andalkan skill dengan cara memanfaatkan engine brake, sebisa mungkin pengemudi mencoba memindahkan percepatan transmisi ke paling rendah dengan dibantu menarik rem tangan secara bertahap,” ucap Sony.
Baca juga: 5 Fakta Kecelakaan Maut Truk Angkut 30 Peziarah di Bandung, 5 Orang Tewas Akibat Rem Blong
Menurut Sony, ketika mobil bisa diperlambat maka perpindahan tuas transmisi ke gigi lebih rendah lebih mudah dilakukan.
Namun perlu diperhatikan ketika pedal kopling diinjak laju mobil bisa lebih kencang sehingga perlu menarik rem tangan secara bertahap.
“Gigi rendah pada transmisi ketika digunakan akan membuat laju mobil tertahan oleh putaran mesin, sehingga potensi keberhasilan memperlambat laju mobil lebih tinggi,” ucap Sony.
Sony juga mengatakan sebagai tanda bahwa mobil yang dikendarai mengalami masalah, pengemudi bisa membunyikan klakson panjang agar pengguna jalan lain waspada dan bisa mengambil antisipasi lebih dini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.