JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas-komunitas pengguna motor listrik mendesak produsen untuk memberikan tanggapan serius terkait maraknya kasus pencurian baterai, yang sudah terjadi sejak pertengahan 2023.
Pasalnya, populasi motor listrik di Indonesia diprediksi terus meningkat dan jumlah penggunanya semakin bertambah, namun kualitas motor listrik diklaim tetap sama.
Muhammad Dipokartono alias Divo Gimbal, ketua komunitas Elektrik Rakyat Indonesia (ERI), mengaku khawatir jika modus kejahatan baru ini akan cepat berkembang dan menimbulkan banyak kerugian.
“Takutnya itu baru ada aksi (dari produsen) setelah kasusnya ini sudah banyak makan korban, menunggu viral dulu. Seharusnya mencegah dari jauh-jauh hari lebih baik daripada menangani,” ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (4/2/2024).
Baca juga: Harga BBM Tidak Naik di Awal Februari, Ini Penjelasan Pertamina
Menurut Divo, satu langkah bijak yang bisa dilakukan produsen adalah menyediakan layanan aftersales, khususnya untuk sektor-sektor pengaman dan pelindung komponen baterai.
“Baterai itu kan komponen vital, ibarat jantungnya motor listrik. Justru aneh kalau komponen sepenting ini enggak dilindungi,” ucapnya.
Penjelasan senada disampaikan pula oleh Hendro Sutono, pegiat motor listrik sekaligus juru bicara Komunitas Sepeda Motor Listrik (Kosmik). Menurutnya, keamanan unit juga merupakan salah satu tanggung jawab produsen.
“Tidak elok kalau motor listrik dijual dan produsen itu lepas tangan. Faktor-faktor keamanan motor listrik juga harus diperhatikan produsen, minimal untuk riset dan evaluasi, kalau bisa ada inovasi pengaman baru,” ucapnya.
Baca juga: Marak Pencurian Baterai Motor Listrik, Pasang Pengaman Ganda
Menurut Hendro, pencuri baterai motor listrik semakin lihai saat beroperasi dan melakukan eksekusi. Inilah tantangan yang harus dihadapi oleh produsen, dan dijawab melalui inovasi baru.
“Kami (kosmik) sudah sempat sounding ke beberapa produsen, untungnya sudah ada yang ambil tindakan dan bikin pengaman tambahan, walaupun sekedar ganti selot kunci,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.