Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Emak-emak Nyalain Lampu Sein Bikin Bingung

Kompas.com - 27/01/2024, 18:01 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Lampu sein sejatinya memiliki peran sebagai tanda bahwa selaku pengendara akan melakukan manuver baik berpindah lajur, berbelok atau berbalik arah. Dengan demikian, pengguna jalan lain bisa mengetahuinya dan mengambil antisipasi.

Namun, kerap dijumpai pengendara kurang fokus sehingga lampu tetap dalam keadaan hidup meski tidak akan melakukan manuver. Bahkan terkadang membuat kekonyolan karena lampu sein kanan menyala tapi manuver yang diambil ke kiri.

Kejadian tersebut kerap dijumpai pada pengendara motor wanita, sehingga memunculkan tafsir yang berlainan di masyarakat ketika melihat pengendara wanita menyalakan lampu sein.

Baca juga: 1 Tewas dalam Kecelakaan Motor Tabrak Motor tanpa Lampu Sein di Manggarai Timur

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Mimin Storyy (@mimin_storyy)

 

Seperti dalam video viral di media sosial, tampak dua pengendara motor menyalakan lampu sein yang satu ke kiri dan satunya ke kanan. Postingan tersebut sontak mendapatkan komentar dari netizen.

Tak sedikit netizen mencoba menafsirkan manuver yang akan dilakukan oleh kedua pengendara motor tersebut. Bahkan dalam video tersebut dituliskan keterangan “yang belakang auto ketar-ketir” seakan memperjelas keambiguan yang dialami pengguna jalan lain.

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, kesalahan penerapan sein ketika mau belok terjadi karena kurang fokus.

Baca juga: Sejarah Lampu Sein, Permulaan Dari Isyarat Tangan

Kesemrawutan arus lalu lintas di persimpangan Situ Gintung, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Senin (13/11/2023) petang. Para pengendara banyak yang melanggar lalu lintas, terutama menerobos lampu merah.KOMPAS.com/M Chaerul Halim Kesemrawutan arus lalu lintas di persimpangan Situ Gintung, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Senin (13/11/2023) petang. Para pengendara banyak yang melanggar lalu lintas, terutama menerobos lampu merah.

 

Kurang fokus ini tidak hanya soal penerapan sein. Kurang fokus di jalan juga menjadikan gaya berkendara jadi sembarangan. Misalkan pelan di jalur cepat atau sebaliknya.

"Ada yang bilang tidak fokus itu karena tidak konsentrasi, padahal konsentrasi itu mutlak di jalan harus konsentrasi penuh," katanya.

Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana, mengatakan ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan pengendara wanita terkait lampu sein.

Agus mengatakan tak sedikit pengendara wanita langsung memilih terjun ke jalan raya padahal mereka belum terlalu mahir mengendarai motor.

Baca juga: Ketahui Etika Menyalakan Lampu Sein pada Kendaraan

“Wanita biasanya belum memahami karakter motornya terlebih dahulu, seperti fungsi rem, gas, dan komponen lain seperti sein. Karena itu sering ditemui di jalan yang ingin belok kiri tetapi yang dinyalakan lampu sein kanan,” kata Agus kepada Kompas.com, belum lama ini.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia ( SDCI) Sony Susmana mengatakan, keambiguan soal sein juga sering terjadi karena pengendara lupa mematikannya.

“Tidak sedikit wanita yang lupa mematikan lampu isyarat ketika selesai berbelok atau berganti arah. Sehingga membuat bingung pengendara lain, pengendara wanita juga sering tidak mematikan lampu sein ketika berbelok,” ucap Sony.

Baca juga: 5 Penyebab Lampu Sein Tak Berkedip dan Sering Putus


Maka dari itu, penting membiasakan diri untuk selalu menggunakan instrumen kendaraan dengan benar agar tidak membuat pengguna jalan lain kebingungan karena ulah kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau