JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen mobil listrik asal China, BYD dilaporkan berhasil menjual kendaraan listrik (electric vehicle/EV) sebanyak 3,02 juta unit sepanjang periode 2023. Jumlah ini meningkat 61,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dilansir dari Reuters, Selasa (2/1/2024), jumlah ini mencakup 1,4 mobil listrik berjenis plug-in hybrid (PHEV) dan sisanya merupakan battery electric vehicle (BEV) alias mobil listrik murni.
Dengan capaian tersebut, BYD diprediksi akan melampaui Tesla sebagai pemimpin kendaraan listrik dunia.
Baca juga: Awal 2024, Harga LSUV Masih Stabil Tanpa Revisi
Hal ini juga sekaligus memperkuat pengaruh China dalam industri otomotif global di tengah pemain lama seperti Toyota Motor Corp (TMC), Volkswagen AG, dan General Motors Co.
“Lanskap kompetitif industri otomotif telah berubah,” kata Bridget McCarthy, kepala operasi Tiongkok untuk hedge fund Snow Bull Capital.
“Ini bukan lagi soal ukuran dan warisan perusahaan otomotif tetapi tentang kecepatan mereka berinovasi dan melakukan iterasi. BYD telah melakukan persiapan sejak lama agar dapat melakukan hal ini lebih cepat dari perkiraan siapa pun,” lanjut dia.
Diketahui, pabrikan otomotif China termask BYD dan SAIC Motor Corp sedang membuat terobosan serius. Dalam beberapa tahun terakhir, China berhasil melampaui Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jerman dalam ekspor mobil.
Bahkan kini sudah mampu menyaingi Jepang dalam memimpin ekspor mobil penumpang secara global. Sekitar 1,3 juta dari 3,6 juta kendaraan yang dikirim dari China daratan pada Oktober 2023 adalah kendaraan listrik.
Baca juga: Catat, Syarat Mendapatkan Subsidi Konversi Motor Listrik Rp 10 Juta
Kondisi tersebut juga mencerminkan pergeseran dinamika persaingan antara Tesla dan BYD. Mengingat sebelumnya Elon Musk, CEO Tesla Inc menyebut bahwa tidak banyak konsumen yang mampu membeli EV karena suku bunga tinggi.
Di sisi lain, BYD menawarkan banyak model bervolume lebih tinggi dengan harga jauh lebih murah daripada harga Tesla Model 3 di Tiongkok.
Para analis memperkirakan Tesla akan mengakhiri 2023 dengan mengirimkan 1,82 juta kendaraan tahun ini. Jumlah itu lebih rendah dari target perusahaan sebesar dua juta kendaraan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.