JAKARTA, KOMPAS.com - Masih sering ditemui di jalanan pengendara motor yang lampu seinnya menyala ke kanan tapi malah belok ke kiri. Pun, sebaliknya.
Kemungkinan besar, mereka tidak paham bagaimana mengoperasikan motor dengan benar, apalagi aman.
Kejadian seperti ini sebenarnya bikin bingung orang atau pengguna jalan lain yang ada di belakang. Kadang kalau tidak hati-hati, malah bisa bersenggolan dan terjadi kecelakaan.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia bilang, pengendara seperti ini banyak di jalan. Lampu sein motor juga beda dengan mobil yang setelah setir lurus akan mati, jadi harus digeser atau ditekan lagi tuasnya.
Baca juga: Sejarah Lampu Sein, Permulaan Dari Isyarat Tangan
View this post on Instagram
"Masalahnya pengendara motor di Indonesia setelah manuver, fokus ke buka tuas gas, maunya dulu-duluan ke depan, meremehkan keselamatannya," kata Sony kepada Kompas.com, Senin (1/1/2024).
Jadi kebanyaknyan pengendara yang melakukannya tidak sadar lampu sein masih menyala. Tapi kejadian seperti ini seharusnya bisa diperbaiki, dimulai dari permohonan SIM.
Baca juga: Jangan Sampai Telat, Hari Ini Layanan SIM Kembali Buka
Mirisnya di Indonesia, bikin SIM sangat mudah, apalagi uji teori dan praktik sudah direvisi jadi lebih mudah. Cuma kalau dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, menurut Sony Indonesia masih ketinggalan.
"Dibikin berat sedikit dibilang susah, menghambat, di negara manapun contoh Malaysia dan Singapura, bikin SIM dipersulit supaya mereka bertanggung jawab untuk paham. Makanya kenapa satu rumpun tapi beda adab," ucap Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.