Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek jika Mobil Baru Sering Diisi BBM Kualitas Rendah

Kompas.com - 02/01/2024, 12:42 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Bahan bakar minyak (BBM) kualitas rendah terdapat pada jenis Pertalite. Pasalnya, BBM ini memiliki nilai oktan hanya RON 90 dan tidak memiliki zat aditif di dalamnya sebagai pembersih.

Meski demikian, Pertalite menjadi BBM andalan masyarakat lantaran mendapatkan subsidi dari pemerintah. Sehingga sampai saat ini harganya paling murah di antara jenis bensin lainnya.

Semetara pabrikan mobil secara umum membuat mobil baru dengan spesifikasi mesin tinggi agar menekan efisiensi. Bahan bakar yang dianjurkan juga minimal RON 92. Lantas, bila Pertalite diisikan ke dalam mobil keluaran terbaru apa yang akan terjadi?

Baca juga: Menteri ESDM: Harga Pertalite Bisa Turun kalau Minyak Mentah di Bawah 60 Dollar AS

Update harga BBM di SPBU Pertamina per 1 Januari 2024 mulai dari Pertalite, Pertamax, Pertamax Green, Pertamax Turbo, Dexlite, hingga Pertamina DexKOMPAS.com/Nur Jamal Sha'id Update harga BBM di SPBU Pertamina per 1 Januari 2024 mulai dari Pertalite, Pertamax, Pertamax Green, Pertamax Turbo, Dexlite, hingga Pertamina Dex

Eko Setiawan, Pemilik Everest Motor Bintaro mengatakan hampir semua mobil modern dari pabrikan sudah disetel untuk menggunakan bahan bakar berkualitas, minimal RON 92.

“Dari spesifikasi mesinnya yang memang memiliki kompresi tinggi, mengharuskan mobil baru diisi BBM minimal RON 92, sehingga pemakaian Pertalite bisa membuat tarikan mesin kurang bertenaga” ucap Eko kepada Kompas.com, Selasa (2/1/2024).

Eko mengatakan dari pengamatan di lapangan memang mesin yang menggunakan bahan bakar kualitas rendah lebih rentan kotor di ruang bakarnya. Sehingga memerlukan servis atau pembersihan ruang bakar lebih sering.

Baca juga: Apa Saja Perbedaan Pertalite, Premium, dan Pertamax?

Kompas Otomotif Challenge (KOC) 2023, komparasi waktu tepuh perjalanan Jakarta-Bandung memakai kereta cepat Whoosh dengan Suzuki XL7 HybridKOMPAS.com/Sendy Darlis Kompas Otomotif Challenge (KOC) 2023, komparasi waktu tepuh perjalanan Jakarta-Bandung memakai kereta cepat Whoosh dengan Suzuki XL7 Hybrid

Anom Budi Prasetiyo, Pemilik Markas Oto spesialis Nissan & Datsun Depok mengatakan beberapa dampak jangka panjangnya ketika mesin menggunakan bahan bakar berkualitas rendah tanpa melakukan servis secara rutin.

“Bisa saja pakai Pertalite, tapi pasti tarikan mesin menjadi lebih berat, ngelitik pasti, dan ruang bakar akan cepat kotor. Sehingga disarankan sering-sering melakukan gurah mesin atau pembersihan ruang bakar,” ucap Anom kepada Kompas.com, belum lama ini.

Anom mengatakan kerugian lainnya ketika pakai BBM kualitas rendah, mesin juga bakal menjadi lebih boros bahan bakar.

Baca juga: Perbandingan Harga Baru BBM Nonsubsidi Pertamina, Shell, dan BP

Saat mobil akan didiamkan untuk waktu lama, sebaiknya BBM diisi penuhPertamina Saat mobil akan didiamkan untuk waktu lama, sebaiknya BBM diisi penuh

Meski demikian, Pertalite digunakan untuk mengirim mobil dari diler saat penyerahan ke tangan konsumen saat pembelian.

Salah satu sales diler Toyota yang minta identitasnya minta dirahasiakan, mengatakan, bahwa mayoritas mobil baru yang dikirim ke rumah konsumen diisi pakai bensin Pertalite dengan RON 90.

"Pertalite semua," ujar wiraniaga tersebut kepada Kompas.com, Minggu (31/12/2023).

Sales senior tersebut mengatakan, apapun mobilnya pada dasarnya untuk mobil yang dikirim dengan dibawa jalan akan akan disii pakai Pertalite meski anjurannya pakai Pertamax.

Baca juga: Benarkah Isi Bensin Full Tank Bikin Konsumsi BBM Mobil Lebih Irit?

SPBU Pertamina siap menyalurkan energi selama libur Nataru.DOK. Pertamina. SPBU Pertamina siap menyalurkan energi selama libur Nataru.

Dia mengatakan, pengisian tersebut tidak akan berpengaruh pada performa karena pengisian bensin buat dikirim ke konsumen cuma sedikit.

"Bisa saja, boleh saja sebetulnya (pakai Pertalite). Sebetulnya ketika sudah di orangnya, (konsumen) orangnya mau isi Pertamax ya isi Pertamax kan tidak pengaruh kemana-mana, sekali doang buat jalan," ujar dia.

Pernyataan tersebut sebetulnya cukup beralasan, sebagai contoh Toyota Avanza yang masuk segmen Low MPV memiliki kapasitas mesin di bawah 1.500 cc dianjurkan pakai Pertamax (RON 92) karena lebih baik namun nyatanya di lapangan banyak diisi Pertalite.

Jadi, mobil baru bisa saja diisi Pertalite namun untuk pemakaian jangka panjang dapat membuat performa mesin menjadi loyo karena tidak sesuai rekomendasi dari pabrikan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau