Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengerem Motor Matik di Turunan Curam dan Panjang

Kompas.com - 27/12/2023, 07:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, merupakan salah satu destinasi wisata yang populer untuk masyarakat Jakarta dan sekitarnya merayakan Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.

Tak hanya mobil libur akhir tahun tersebut banyak digunakan oleh pengendara sepeda motor. Termasuk di antaranya memakai motor matik alias skutik untuk melakukan perjalanan jauh.

Baca juga: Beda Tanda Tangan KTP dan SIM, Mana yang Lebih Penting Diubah?

Seperti diketahui, motor matik menggunakan transmisi CVT yang minim engine brake. Sehingga mayoritas cara paling mudah untuk mengurangi laju kecepatan yaitu mengandalkan rem.

Mengendarai sepeda motor di jalan dengan tanjakan terjal atau turunan curam perlu kewaspadaan, keterampilan dan kesabaran.Foto: AHM Mengendarai sepeda motor di jalan dengan tanjakan terjal atau turunan curam perlu kewaspadaan, keterampilan dan kesabaran.

Namun, pada kontur jalan menurun seperti di pegunungan, apabila rem terus-terusan ditarik efeknya bisa panas. Lama-kelamaan rem yang panas bisa berakibat tidak pakem atau dalam kasus ekstrem bisa blong.

Head Of Safety Riding Wahana Makmur Sejati Agus Sani menyarankan, trik menuruni kontur jalan menurun yaitu untuk tidak menutup gas secara penuh.

"Jangan tutup gas semua. Tahan gas sedikit, supaya masih ada daya mesin, tujuannya supaya motor matik mendapat engine brake seperti pada motor sport atau bebek," kata Agus kepada Kompas.com, Sabtu (23/12/2023).

"Gunakan rem depan dan belakang juga untuk menahan agar motor tidak nyelonong," kata Agus.

Jari di tuas remtribunnews.com Jari di tuas rem

Agus mengatakan, meski tidak punya gigi transmisi karena perpindahan daya menggunakan CVT, skutik tetap punya engine brake asal tidak menutup seluruh gas.

"Motor matik masih mempunyai engine brake, bisa dilihat dari konstruksi pada driven pulley (kopling yang di area belakang)," ujar Agus.

"Saat kecepatan berkurang bagian drive dan driven terjadi gaya inersia buka tutup, sehingga membuat putaran mesin menjadi tertahan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau