Tak hanya mobil libur akhir tahun tersebut banyak digunakan oleh pengendara sepeda motor. Termasuk di antaranya memakai motor matik alias skutik untuk melakukan perjalanan jauh.
Seperti diketahui, motor matik menggunakan transmisi CVT yang minim engine brake. Sehingga mayoritas cara paling mudah untuk mengurangi laju kecepatan yaitu mengandalkan rem.
Namun, pada kontur jalan menurun seperti di pegunungan, apabila rem terus-terusan ditarik efeknya bisa panas. Lama-kelamaan rem yang panas bisa berakibat tidak pakem atau dalam kasus ekstrem bisa blong.
Head Of Safety Riding Wahana Makmur Sejati Agus Sani menyarankan, trik menuruni kontur jalan menurun yaitu untuk tidak menutup gas secara penuh.
"Jangan tutup gas semua. Tahan gas sedikit, supaya masih ada daya mesin, tujuannya supaya motor matik mendapat engine brake seperti pada motor sport atau bebek," kata Agus kepada Kompas.com, Sabtu (23/12/2023).
"Gunakan rem depan dan belakang juga untuk menahan agar motor tidak nyelonong," kata Agus.
Agus mengatakan, meski tidak punya gigi transmisi karena perpindahan daya menggunakan CVT, skutik tetap punya engine brake asal tidak menutup seluruh gas.
"Motor matik masih mempunyai engine brake, bisa dilihat dari konstruksi pada driven pulley (kopling yang di area belakang)," ujar Agus.
"Saat kecepatan berkurang bagian drive dan driven terjadi gaya inersia buka tutup, sehingga membuat putaran mesin menjadi tertahan," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/27/070200915/cara-mengerem-motor-matik-di-turunan-curam-dan-panjang