JAKARTA, KOMPAS.com - Istirahat saat perjalanan jauh merupakan satu tindakan penting yang tidak boleh disepelekan pengendara. Kondisi tubuh lemah dan fokus menurun tentunya bisa membahayakan keselamatan.
Selain itu, ketersediaan obat saat perjalanan jauh juga penting. Pengendara dianjurkan untuk selalu membawa persediaan obat-obatan darurat.
Normalnya, pengendara dianjurkan untuk segera meminum obat-obatan khusus jika ditemui kendala selama perjalanan, seperti masuk angin, mual, maag, dan sejenisnya.
Namun ada satu penyakit tertentu yang tidak bisa diobati dengan cepat, yakni migrain dan vertigo. Satu-satunya langkah penaganan untuk situasi semacam ini hanyalah menepi dan beristirahat.
Baca juga: Hitung Estimasi Biaya Liburan Jakarta-Bali Naik Innova Zenix Hybrid
dr. Farid Eka Wahyu Endarto, Dokter Poliklinik Universitas Negeri Malang menjelaskan, migrain khususnya vertigo berbeda dengan penyakit lain. Efeknya tidak terjadi pada bagian tubuh tertentu, melainkan langsung ke kontrol keseimbangan.
“Migrain apalagi vertigo itu sakitnya di sebagian kepala, tapi dia munculnya di bagian telinga yang fungsinya mengatur keseimbangan tubuh,” ucapnya kepada Kompas.com, Rabu (20/12/2023).
Pengendara yang terkena vertigo biasanya akan mengalami pandangan kabur dan berbayang. Bisa dibayangkan bahaya dari kondisi semacam ini saat mengemudi dengan kecepatan tinggi.
Baca juga: Bepergian Saat Libur Nataru, Pastikan Obat-obatan Ini Ada di Mobil
“Obat terbaik itu istirahat. Langsung menepi dan cari tempat istirahat, terus selonjoran dulu sejenak. Jauh lebih baik kalau bisa tidur singkat,” kata dia.
Penjelasan senada juga disampaikan Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre (RDC). Menurutnya, sakit kepala semacam migrain dan vertigo tidak bisa disepelekan.
“Pengaruhnya sudah sama fokus berkendara, ini berbahaya sekali. Anjuran dokter sudah tepat, kalau migrain sebaiknya langsung cari tempat berhenti, lanjut istirahat,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.