JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan mobil baru pada 2023 diprediksi tidak jauh berbeda dengan tahun 2022 yaitu di angka 1.013.582 unit (retail sales). Artinya penjualan pada 2023 tidak akan jauh dari itu.
Ada anggapan stagnansi tersebut dikarenakan lembaga pembiayaan melakukan pengetatan kepada calon konsumen yang melakukan down payment rendah sebab dikhawatirkan ke depan mengalami kredit macet.
Baca juga: Efektifkan Biaya Operasional Kendaraan dengan Sewa Mobil Jangka Panjang
Afri Feder Fauzi, Chief Marketing MTF, mengatakan, hal tersebut tidak benar, sebab keputusan lembaga pembiayaan memberikan kredit kepada konsumen dilihat dari track record konsumen itu sendiri.
"Bagi konsumen yang memiliki catatan yang baik, dari OJK punya SLIK, selama SLIK baik walaupun dia berada di medium dan low pasti kita akan berikan pembiayaan," ujar Afri yang ditemui di Jakarta, Senin (18/12/2023).
"Jadi sebetulnya bukan DP rendah tapi siapa yang mengajukan, kalau yang mengajukan profil konsumennya baik akan dikasih pembiayaan," katanya.
Untuk diketahui, SLIK merupakan singkatan dari Sistem Layanan Informasi Keuangan. SLIK merupakan sistem informasi di bawah tanggung jawab OJK yang salah satunya memberikan penyediaan informasi debitur (iDeb).
Afri mengatakan, konsumen yang punya catatan kurang baik akan sulit mendapatkan pembiayaan. Bukan cuma MTF tapi dari seluruh lembaga pembiayaan lain yang bergerak di bidang sama.
"Kembali lagi siapa yang sudah terindikasi menjadi bad customer pada periode sebelumnya. Ini yang sulit dibiayai, satu dia punya pinjaman lain tapi belum selesai, yang pada dasarnya orang itu sudah tidak bisa mengajukan kredit di multifinance manapun," ujarnya.
Baca juga: Mobil Listrik Ford Mustang Mach-E Jadi Ambulans
"Penghambatnya hanya di situ, tapi kalau dia bisa melunasi utang sebelumnya kita akan biayai," ujar Afri.
Kalaupun banyak calon konsumen yang ditolak untuk mendapat pembiayaan, Afri menilai hal tersebut tidak berdampak langsung pada pertumbuhan industri otomotif.
"Karena di market (MTF) kita itu tetap tumbuh, jadi kalau kuta bicara high down payment dan low down payment tetap tumbuh, MTF secara keseluruhan tetap di low down payment di menengah dan bawah, karena marketnya di situ," ujar Afri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.