KLATEN, KOMPAS.com - Kick starter atau engkol starter mulai ditinggalkan oleh sepeda motor keluaran terbaru. Namun, sebagian besar motor yang digunakan oleh masyarakat masih menggunakannya.
Maka dari itu, pengguna perlu memanfaatkan kick starter dengan optimal agar komponen motor menjadi lebih awet.
Perlu diingat bahwa kick starter tidak hanya digunakan saat darurat atau ketika aki tekor, tetapi bisa digunakan untuk membuat beberapa komponen motor lebih awet.
Baca juga: Ini Alasan Kenapa Skutik Baru Tidak Dibekali Kick Starter
Kepala Mekanik Ahass Daya Adicipta Motora (DAM) Wahyudin menyarankan kepada para pemilik motor untuk menggunakan kick starter saat pertama kali memanaskannya.
"Jika langsung di-starter dengan tombol, beban untuk aki terlalu besar untuk cranking awal. Bisa bikin aki performanya cepat turun," ujar Wahyudin kepada Kompas.com, belum lama ini.
Wahyudin menambahkan, jika menggunakan kick starter terlebih dulu sebanyak tiga sampai lima kali, bisa membuat friksi awal yang baik untuk cycling engine-nya. Setidaknya oli bisa mulai terpompa ke seluruh komponen mesin lebih dulu.
Baca juga: Tanpa Kick Starter, Benarkah Aki Motor Baru Lebih Cepat Soak?
"Sehingga, bisa memudahkan mesin saat awal dihidupkan," kata Wahyudin.
Untuk motor matik dan motor sport sekarang ini, penggunaan kick starter sudah mulai ditinggalkan. Sebab, sistem electric starter yang digunakan sudah lebih canggih. Sehingga, tidak perlu lagi khawatir aki akan cepat tekor menurut Wahyudin.
Sedangkan untuk oli yang mengendap, menurut Wahyudin, biasanya terjadi pada motor-motor lama. Sementara teknologi motor baru sudah cukup canggih sehingga mampu menahan oli, khususnya di bagian boring dan piston.
Nah, itu tadi kegunaan kick starter agar digunakan sebagaimana mestinya, terkhusus motor lawas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.