Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lin Jarvis Ungkap Pentingnya Konsesi bagi Yamaha di MotoGP

Kompas.com - 07/12/2023, 12:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - MotoGP mengonfirmasi akan kembali menggunakan sistem konsesi yang akan mulai berlaku pada musim 2024.

Konsesi ini dibuat agar semua pabrikan punya kemampuan yang setara di atas lintasan. Bila performa tim jelek bisa menggunakan konsesi tersebut supaya bisa tampil lebih kompetitif.

Salah satu alasan pemberlakuan konsesi ini tak terlepas dari melempemnya dua tim pabrikan asal Jepang yakni Yamaha dan Honda. Kedua pabrikan yang dulunya menguasai podium kini berada di papan bawah klasemen, kalah saing oleh pabrikan asal Eropa.

Baca juga: Orang Indonesia Masih Belum Paham Manfaat Pakai Helm Saat Berkendara

Managing Director Yamaha Motor Racing Lin Jarvis mengungkapkan bahwa saat ini konsesi di MotoGP merupakan hal yang penting bagi Yamaha.

“Sayangnya, konsesi sangat penting bagi kami. Jika kami ingin mengambil langkah maju lagi, kami memerlukan lebih banyak pilihan untuk pengujian,” ucap Jarvis, dikutip dari Speedweek, Rabu (7/12/2023).

“Tahun depan kami hanya akan memiliki dua pembalap. Pengujian akan membantu kita, ini akan memberi kita lebih banyak kebebasan. Kami dapat menggunakan lebih banyak mesin dan juga mengubah spesifikasi sepanjang musim,” lanjutnya.

Managing Director Yamaha, Lin Jarvis.AFP/MIRCO LAZZARI GP Managing Director Yamaha, Lin Jarvis.

Seperti diketahui, untuk sistem konsesi pada musim 2024 akan dibagi berdasarkan peringkat, yaitu ranking A, B, C dan D.

Yamaha sendiri berada di peringkat D, di mana akan diizinkan melakukan 260 kali uji ban, pengujian di sirkuit GP mana pun, enam wildcard, pengujian tak cuma pebalap uji, tetapi juga pebalap inti, serta mendapat jatah maksimal 10 mesin yang dapat dikembangkan secara bebas dan dua pembaruan aero per tahun.

Sementara Ducati berada di peringkat A, di mana pabrikan hanya punya 170 ban uji, tes tertutup dengan pebalap uji hanya boleh di tiga sirkuit, tidak ada wildcard, dan hanya boleh pakai delapan mesin per tahun.

Aturan konsesi baru MotoGP ini memang dianggap lebih mengekang Ducati. Namun, menurut Jarvis hal itu wajar, mengingat Ducati saat ini memiliki performa mesin yang sangat kuat dibandingkan pabrikan lain. Terlebih pabrikan asal Italia itu menurunkan delapan pebalap di musim 2024.

Francesco Bagnaia, Jorge Martin, dan Alex Marquez saat beraksi pada Sprint Race MotoGP Malaysia 2023 di Sirkuit Sepang, Sabtu (11/11/2023. Terkini, Jorge Martin terlibat kontak dengan Francesco Bagnaia pada lapa ketiga balapan MotoGP Valencia 2023. Alhasil, Francesco Bagnaia sukses mengunci gelar juara dunia MotoGP 2023. (Foto oleh MOHD RASFAN / AFP)AFP/MOHD RASFAN Francesco Bagnaia, Jorge Martin, dan Alex Marquez saat beraksi pada Sprint Race MotoGP Malaysia 2023 di Sirkuit Sepang, Sabtu (11/11/2023. Terkini, Jorge Martin terlibat kontak dengan Francesco Bagnaia pada lapa ketiga balapan MotoGP Valencia 2023. Alhasil, Francesco Bagnaia sukses mengunci gelar juara dunia MotoGP 2023. (Foto oleh MOHD RASFAN / AFP)

Baca juga: Update Harga Motor Sport 150 cc per Desember 2023

“Ya saya mengerti. Beberapa orang menganggap terlalu banyak Ducati di Kejuaraan Dunia. Itu pendapat saya juga, tapi tetap tidak adil. Mereka telah menawarkan mesin yang sangat kuat. Pabrik lain tidak melakukan hal ini dan hal ini berjalan baik bagi Ducati, yang kini memiliki delapan pebalap,” kata Jarvis.

Untuk konsesi musim 2024, Ducati akan berada di peringkat A, KTM dan Aprilia berada di peringkat C, sedangkan Yamaha dan Honda berada di peringkat D.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau