JAKARTA, KOMPAS.com – Prinsipal motor Honda menargetkan penjualan motor listrik tembus 4 juta unit pada 2030. Angka ini naik 500.000 unit dibandingkan target yang diumumkan pada September tahun lalu.
Kemudian, Honda juga akan menginvestasikan 500 miliar yen atau setara Rp 52,4 triliun hingga tahun 2030 untuk meluncurkan model-model baru.
Perubahan target ini dilakukan karena motor listrik mulai populer di India dan Asia Tenggara, dua pasar utama sepeda motor di dunia, yang sebagian terjadi berkat dukungan pemerintah.
Baca juga: Komentar Honda Lihat Debut Marquez bersama Ducati
“Kami menaikkan target untuk memenuhi permintaan ini,” kata Daiki Mihara, kepala unit elektrifikasi sepeda motor Honda, dikutip dari Nikkei Asia (30/11/2023).
Secara lebih rinci, perusahaan akan menginvestasikan 100 miliar yen atau setara Rp 10,4 triliun pada tahun 2021-2025 untuk penelitian dan pengembangan desain dan komponen sepeda motor elektronik.
Kemudian, ada tambahan 400 miliar yen atau setara Rp 41,9 triliun hingga tahun 2030 untuk memproduksi produk, dan komponen seperti paket baterai.
Baca juga: Gabung ke Gresini Racing, Marc Marquez Bikin Bos Ducati Pusing
Kabarnya, jumlah investasi tersebut mencakup anggaran pembangunan pabrik produksi baru khusus sepeda motor listrik.
Masing-masing pabrik tersebut akan menerima investasi sekitar 50 miliar yen atau setara Rp 5,2 triliun dan menghasilkan produksi tahunan sebesar 1 juta unit motor listrik, serta akan beroperasi pada tahun 2027.
Menurut Mihara, lokasi pabrik tersebut kemungkinan besar berada di India dan Asia Tenggara, meskipun belum ada keputusan akhir yang diambil.
Baca juga: Lewati Rute Kombinasi, Berapa Rata-rata Konsumsi BBM Terios Facelift?
Sementara itu, perusahaan berharap dapat menurunkan harga motor listrik hingga separuhnya pada tahun 2030 dibandingkan model saat ini.
Salah satu caranya dengan mengurangi jumlah suku cadang, mengoptimalkan baterai, dan meningkatkan efisiensi produksi melalui penggunaan modul.
“Banyak pelanggan kami tinggal di negara-negara berkembang dan menggunakan sepeda untuk bepergian, jadi kami menargetkan kisaran harga yang seramah mungkin,” ucap Mihara.
Baca juga: Komentar Para Pebalap MotoGP Soal Debut Marquez dengan Ducati
Sebagai informasi, bisnis sepeda motor adalah pilar portofolio perusahaan, yang menyumbang lebih dari 60 persen pendapatan operasional Honda pada tahun fiskal 2023.
Perseroan menyatakan bahwa motor listrik pada awalnya tidak akan menghasilkan keuntungan seperti halnya motor konvensional, karena jumlah produksi dan pengeluaran pengembangan yang lebih kecil.
Namun, Honda telah menargetkan margin laba operasional lebih dari 5 persen untuk segmen tersebut pada tahun 2030.
Baca juga: Indonesia Mau Jadi Penguasa Industri EV, Hentikan Ekspor Barang Mentah
Seperti diketahui, saat ini Honda menghadapi persaingan yang semakin ketat di tengah gelombang elektrifikasi, seiring dengan pesaing lokal dan negara berkembang yang mengikuti tren di pasar Asia.
Mihara optimistis pihaknya dapat bersaing dengan sejumlah merek baru dan perusahaan start up yang mengembangkan motor listrik.
Strateginya dengan mengembangkan beragam model, termasuk baterai yang dapat ditukar dan terpasang, serta meningkatkan konektivitas seperti perangkat lunak yang dapat diperbarui.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.