Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Pengemudi Cekcok Ajak Berkelahi Sopir Mobil Boks di Medan

Kompas.com - 15/11/2023, 06:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral di dunia maya memperlihatkan cekcok di jalan antara pengemudi mobil Mitsubishi Kuda dengan mobil boks.

Dalam video yang dilansir di akun TikTok Donie Kimsel insen tersebut terjadi di Medan, Sumatera Utara. Tak diketahui asal mula kejadian namun terlihat keduanya sengaja saling pepet di jalan raya hingga akhirnya bersengolan di belokan.

Dalam akhir video pengemudi Mitsubishi Kuda turun dan menantang pengemudi mobil boks. Pengemudi tersebut sempat menendang-nendang mobil namun sampai akhir video pengemudi mobil boks tidak menanggapi.

@_dhoniekimsel #medankeras #sumaterakeras ? suara asli - ???????????????????????? ???????????????????????? ????????

"Weh paten kali ini ah. Ini aksi mobil minibus sama mobil boks bikin berdebar layaknya mobil balap di treknya. Nah ini kita lihat mobil di depan minibus lagi menunggu mobil boks, kita kurang tahu apa sebabnya mungkin karena bersenggolan sampai membahayakan pengguna jalan lain itu sampai tancap gas. Medan keras bos, itu ditabrak," sebut penjelasan dalam video, Selasa (14/11/2023).

Perkelahian di jalan sebetulnya bukan hal baru. Kondisi jalan yang semrawut dan minimnya toleransi menjadi salah satu alasan banyak orang menunpahkan emosinya saat sedang berkendara.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, ada lima hal yang harus diketahui sebelum mau menumpahkan emosi di jalan ke orang lain.

Baca juga: Adu Kenyamanan Suzuki V-Strom 250SX dan Honda CRF250 Rally

"Pertama, miliki rasa malu melakukan perbuatan tidak terpuji di tempat umum. Pada akhirnya, banyak mata yang melihat dan menilai perbuatan kita dan tingkat intelektual kita," kata Sony kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

ilustrasishutterstock ilustrasi

Kemudian sebelum mengemudi, buang segala emosi yang ada. Pengemudi harus paham risiko bahaya yang mengintai ketika kendaraannya dikemudikan oleh emosi.

"Ketiga, ada pasal-pasal hukum yang akan menindak perbuatan kita apabila melanggar atau menciptakan korban," ucap Sony.

Selanjutnya kata Sony, pastikan dalam diri sendiri bahwa tidak ada kebaikan dari sebuah perbuatan yang negatif. Kalau emosi ini dibiarkan, maka akan menjadi perilaku buruk yang sulit diubah ketika menyetir.

"Terakhir, biasakan belajar dari masalah yang timbul akibat perbuatan yang salah. Lakukan evaluasi ke depannya untuk membangun pribadi yang baik," ucap Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau