Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/11/2023, 17:01 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai pertengahan musim ini, MotoGP menerapkan regulasi tekanan ban. Menurut sebagian pebalap, regulasi tersebut justru berpotensi merusak balapan.

MotoGP telah memberlakukan tekanan ban depan dan belakang minimum yang tidak boleh digunakan oleh para pebalap untuk digunakan di bawahnya, setidaknya untuk 30 persen pada sprint race dan 50 persen saat balapan utama.

Regulasi ini mulai diterapkan ketika Tyre Pressure Management System disematkan. Tepatnya, pada MotoGP Inggris 2023 di Sirkuit Silverstone.

Baca juga: Sama Seperti Martin, Bagnaia Juga Ketahuan Melanggar Batas Tekanan Ban

Sejak awal, para pebalap tidak senang dengan tekanan depan minimum yang dipaksakan pada 1,88 bar (27,26 psi). Sebab, hanya menyisakan sedikit margin untuk bermain-main sebelum bagian depan menjadi lebih sulit untuk diatur ketika tekanan di atas 2,0 bar (29 psi).

Alex Marquez saat berlaga pada MotoGP Thailand 2023Dok. Gresini Racing Alex Marquez saat berlaga pada MotoGP Thailand 2023

Para pebalap telah berulang kali mencatat bagaimana tekanan meningkat dengan cepat saat mengikuti motor lain. Kondisi tersebut menyebabkan ban depan lebih banyak mengunci. Sedangkan bila tekanan ban disetel rendah, maka berpeluang untuk terkena penalti.

Jorge Martin, yang telah mendapat peringatan karena melanggar peraturan tekanan ban tahun ini, percaya bahwa para pebalap tidak bisa mengendarai motor dengan 100 persen karena peraturan ini.

"Sayang sekali kami tidak bisa berkendara dengan kemampuan 100 persen karena peraturan ini," ujar Martin, dikutip dari Motorsport.com, Senin (13/11/2023), usai MotoGP Malaysia 2023.

Baca juga: Jadwal MotoGP Qatar 2023, Balapan Digelar Akhir Pekan Ini

"Sangat disayangkan. Saya tidak tahu bagaimana mengatakannya, tapi saya pikir aturan ini, mereka perlu mencoba memahami dari sisi kami dan mencoba membuat tekanan ban depan minimum lebih rendah, karena pada akhirnya kita tidak melihat balapan yang sebenarnya," kata Martin.

Pebalap Pramac Racing, Jorge Martin, saat memimpin balapan MotoGP Australia 2023 di Sirkuit Phillip Island, Sabtu 21 Oktober 2023. Balapan MotoGP Australia 2023 dimenangi oleh Johann Zarco. (Photo by WILLIAM WEST / AFP)AFP/WILLIAM WEST Pebalap Pramac Racing, Jorge Martin, saat memimpin balapan MotoGP Australia 2023 di Sirkuit Phillip Island, Sabtu 21 Oktober 2023. Balapan MotoGP Australia 2023 dimenangi oleh Johann Zarco. (Photo by WILLIAM WEST / AFP)

"Kita melihat balapan teknis, karena jika teknisi saya memberikan tekanan ban yang salah, maka saya tidak bisa mendorong dan saya tidak bisa menunjukkan potensi saya," ujarnya.

Tahun depan akan lebih ketat lagi aturannya, karena yang melanggar akan langsung didiskualifikasi. Menurut Martin, ini seperti menghancurkan gaya balap dan Race Direction harus melakukan sesuatu, karena tahun depan akan menjadi bencana besar.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com