Tips Mengemudikan Mobil Transmisi Matik di Jalan Menanjak

SOLO, KOMPAS.com- Mengemudikan mobil transmisi matik di jalan menanjak memerlukan perhatian khusus dan keterampilan mengemudi yang tepat, sehingga dapat memastikan keselamatan dan kinerja optimal kendaraan.

Salah satu aspek yang perlu diperhatikan oleh pengemudi mobil matik ketika melewati jalan menanjak adalah pemahaman tentang posisi gigi, karena ini dapat mempengaruhi performa kendaraan.

Baca juga: Taksi Terbang EHang Lolos Standardisasi Uji Tipe, Bakal Mengudara di Indonesia?

Iwan, pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic mengatakan, ketika mobil matik melewati jalan menanjak harus memilih gigi yang tepat.

“Kita harus bisa memilih gigi yang tepat saat menanjak, jangan menggunakan posisi D saat menanjak curam dan panjang. Pada posisi D matic akan memindahkan gigi secara otomatis berdasarkan putaran mesin,” ungkap Iwan kepada Kompas.com belum lama ini.

KOMPAS.com/Adityo Wisnu Hyundai Stargazer Menjajal Tanjakan di Lintasan Hyundai.

Iwan menjelaskan, ketika jalan menanjak dan tuas matik berada di posisi D, mesin akan kehilangan momen dan berpotensi tidak kuat menanjak, karena gigi secara otomatis akan pindah sesuai putaran mesin.

Untuk itu, pengemudi mobil matik bisa menggunakan gigi 1, 2 atau L tergantung pada fitur mobil. Bisa juga menggunakan fitur Tiptronic, sehingga pengoperasian gigi dapat dikendalikan seperti transmisi manual.

Baca juga: Kawasaki Hadirkan Ninja Edisi 40 Tahun Berbalut Livery Spesial

kompas.com Honda BR-V saat melewati tanjakan di Wisata Batu Lawang, Cirebon, Jawa Barat

Iwan juga menambahkan, ketika memindahkan gigi tidak perlu sambil menginjak rem, karena akan mengurangi performa mobil untuk menanjak.

“Tidak perlu menginjak rem saat memindahkan gigi dari D ke 1 atau ke 2 atau L, karena mesin akan kehilangan moment dan mobil bisa mundur karena gak kuat nanjak,” tambah Iwan.

Selain itu, Iwan juga mengingatkan ketika menginjak pedal gas sebisa mungkin harus dengan pelan, jangan menginjak pedal gas dalam-dalam, sebab oli matik bisa overheating.