Ajak Alva Cervo Tempuh Perjalanan Jarak Jauh

JAKARTA, KOMPAS.com - Redaksi Kompas.com berkesempatan mencoba motor listrik Alva Cervo selama beberapa hari. Momen ini dimanfaatkan untuk melakukan tes melewati rute dalam dan luar kota untuk mengetahui sensasi berkendaranya.

Pertama untuk posisi berkendara. Dengan postur tinggi 178 cm, redaksi masih merasa nyaman. Setang tidak terlalu jauh dan tinggi, membuat tangan menyiku dengan nyaman.

Demikian juga untuk posisi kaki, bahkan bisa sedikit rebah karena ada pijakan. Namun memang harus sedikit lebih lebar, mengingat di tengah ada dek tempat baterai yang bisa dilepas pasang.

Baca juga: Bahas Desain Alva Cervo, Kental Nuansa Futuristis

Kami coba bawa Cervo melintasi jalur kemacetan untuk mengetahui handling-nya. Memakai mode berkendara Eco ternyata sudah sangat cukup dengan respons gas yang halus pada kecepatan rendah.

Seperti diketahui, kadang ada saja motor listrik yang responsnya terlalu agresif sehingga tak nyaman di kemacetan. 

Kekhawatiran saat dibawa meliuk-liuk adalah soal dimensi. Pasalnya Cervo memiliki ukuran yang mirip dengan skutik bongsor konvensional dengan bodi yang lebih panjang.

Baca juga: Sanksi Uji Emisi Berlaku Pekan Depan, Ini Kendaraan yang Aman Tilang

Lihat Foto

Alva Cervo(KOMPAS.com/ADITYO WISNU)

Untuk rute luar kota, redaksi memilih melakukan perjalanan dari Jakarta ke Bogor. Alva klaim Cervo punya jarak tempuh 125 Km, tapi itu didapatkan dari hasil dyno test dan dibawa jalan 30 Kpj menggunakan dua baterai.

Sebenarnya, jarak tempuh motor listrik ini dipengaruhi banyak hal, seperti baterai, cara berkendara, kondisi jalan, cuaca, dan sebagainya. Karena itu, untuk menepis rasa penasaran, redaksi melakukan tes jarak jauh dengan kondisi yang lebih aktual. 

Perjalanan Jakarta-Bogor diwarnai kondisi jalan macet saat sore hari. Soal cara berkendara kombinasi antara normal dan tancap gas ketika lowong.

Lihat Foto

Alva Cervo(KOMPAS.com/ADITYO WISNU)

Semua mode berkendara dicoba. Untuk Urban lebih cocok digunakan saat kondisi lowong karena akselerasi dan kecepatan yang bisa menyentuh 80 Kpj-90 Kpj.

Untuk Sport jarang digunakan dengan pertimbangan membuat jarak tempuh menurun. Tapi soal sensasi memang lebih agresif dan diklaim mampu mencapai kecepatan puncak 103 Kpj dengan mudah.

Ketika baterai di bawah 40 persen, maka mode Sport tidak bisa lagi digunakan. Begitu juga di bawah 20 persen, tinggal mode Eco yang tersisa agar motor bisa dibawa lebih jauh.

Lihat Foto

Kondisi baterai dan jarak tempuh dari Alva Cervo(KOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI)

Kembali lagi soal rasa berkendara, Cervo ini layaknya skutik bongsor. Bedanya, akselerasi yang ditawarkan lebih instan dan punya handling yang baik. 

Hasilnya, perjalanan dari Jakarta ke Bogor sejauh 60,2 Km menyisakan posisi baterai 25 persen dan 26 persen.

Sisa jarak tempuhnya di instrument cluster menunjukkan angka 31 Km. Bila dijumlahkan bisa menempuh jarak 90-an Km.

Lihat Foto

Kondisi baterai dan jarak tempuh dari Alva Cervo(KOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI)

Berikutnya, redaksi coba bawa dari Bogor ke Jakarta dengan kondisi jalan cenderung sepi usai jam masuk kantor. Untuk cara berkendara cenderung lebih agresif dibandingkan saat awal.

Menempuh perjalanan sejauh 64,7 Km, sisa baterai menunjukkan angka 31 persen dan sisa jarak tempuh 38 Km. Bila dijumlah kira-kira masih bisa berjalan 102-an Km.

Pada pengetesan kali ini terlihat cara berkendara dan kondisi jalanan sangat berpengaruh ke jarak tempuh. Selain itu, biasanya kalau motor sudah di bawah 20 persen, baiknya jangan tunda melakukan pengisian daya baterainya.