JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Yan Sibarang Tandile menyebut program percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) bisa tingkatkan PDB Indonesia.
Hanya saja untuk menuju ke sana, diperlukan kolaborasi berbagai pihak, khususnya saat menuju Indonesia Emas pada 2045 mendatang.
"KBLBB ini pada 2025 kami menargetkan 400.000 kendaraan roda empat, 2030 capai 600.000 unit, dan 2035 sebanyak 1 juta unit. Sementara kendaraan roda dua pada 2025 sebanyak 6 juta unit, 2030 ada 9 juta unit, dan 2035 sebesar 12 juta unit," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (20/9/2023).
Baca juga: Jalur Puncak II Mulai Perbaikan Jalan, Rampung Desember 2023
"Ekosistem dari sektor hulu yaitu riset, inovasi, teknologi, hingga hilir perlu kita perkuat untuk percepat KBLBB ini agar Indonesia Emas nanti betul-betul mewujudkan ekonomi hijau," lanjut dia.
Dengan demikian, Indonesia diperkirakan menjadi negara pendapatan tinggi pada 2036 dan Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar ke-5 pada 2045.
"Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inklusif akan meningkatkan jumlah kelas pendapatan menengah menjadi sekitar 70 persen penduduk Indonesia pada 2045," katanya.
Hal senada disampaikan Vice President Perencanaan dan Pengembangan Produk Niaga PT PLN (Persero) Ahmad Syauki.
Pihaknya mendapat penugasan untuk mengembangkan infrastruktur ekosistem Electric Vehicle (EV) sesuai Perpres 55 Tahun 2019, tentang percepatan program KBLBB untuk transportasi jalan.
Baca juga: Cara Ambil SIM dan STNK yang Disita tapi Sudah Lewat Masa Sidang
"Dalam menjalankan penugasan tersebut, PLN berkomitmen penuh dengan menyediakan pasokan listrik yang cukup, membangun infrastruktur pengisian ulang kendaraan listrik, mengintegrasikan melalui aplikasi, dan memberikan insentif bagi pengguna," ujarnya.
Anggota Badan Riset dan Teknologi Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Biben Akbar mendukung percepatan KBLBB untuk wujudkan teknologi hijau.
Pihaknya dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kini sedang membuat peta jalan yang ramah bisnis, ramah lingkungan, dan teknologi hijau yang menjadi nilai tambah ke depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.