JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Battery Corporation (IBC) memastikan bakal terus mendorong pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di dalam negeri, demi memenuhi kebutuhan domestik dan terlibat dalam rantai pasok global.
Saat ini, tercatat sedikitnya ada dua perusahaan global berpengalaman di industri terkait yang sudah menjalin kerja sama dengan IBC, yaitu Contemporary Ampere Technologi Co Ltd (CATL) dan LG Energy Solutions (LGES).
"Kita kembangkan sisi pertambangan, smeltering, sampai pembuatan sel baterai bahkan daur ulang baterai juga, karena kita harus bisa daur ulang yang merupakan tahap akhir dari industri," kata Direktur Utama IBC Toto Nugroho dalam acara Indonesia Suistainbility Forum di Park Hyatt, Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Baca juga: Beli Mobil Tanpa AC dan Pasang Sendiri Lebih Untung, Kok Bisa?
"Ini penting dan strategis bagi negara karena kita lakukan hilirisasi dari sektor hulu hingga hilir, baik untuk kendaraan roda empat maupun roda dua (listrik). Proyek baterai berbasis nikel ini akan selesai pada 2060," lanjut dia.
Adapun rencana pembangunan dan pengoperasian pabrik baterai dimaksud, bakal dimulai pada awal-pertengahan tahun depan. Nantinya LG bakal memasok baterai untuk rekanannya dahulu yaitu Hyundai.
Kebutuhan investasi pengembangan baterai kendaraan listrik IBC mencapai Rp 217 triliun, yang mencangkup investasi untuk pertambangan sebesar Rp 4,6 triliun, proyek smelting dan refining Rp 94,25 triliun, produksi prekursor dan katoda Rp 34,8 triliun, dan investasi untuk sel baterai Rp 59,45 triliun.
Dalam kesempatan sama, Toto juga menyebutkan bahwa permintaan terhadap kendaraan listrik secara global terus meningkat.
Baca juga: Nikel Melimpah, Indonesia Bisa seperti Arab Saudi di Era EV
Sebagai contoh, permintaan kendaraan listrik di China mencapai 6 juta unit per tahun, di Eropa sebanyak 3 juta unit per tahun, sedangkan Indonesia di level 15.000 unit per tahun.
Dengan potensi tersebut, IBC tidak hanya memiliki peluang untuk menyuplai kebutuhan baterai kendaraan listrik di Indonesia saja, melainkan juga terlibat dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik global.
"Ini investasi yang besar tapi strategis, baik bagi dalam negeri beberapa tahun ke depan maupun global," kata Toto lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.