Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamax Makin Mahal, Banyak Masyarakat yang Beralih ke Pertalite

Kompas.com - 04/09/2023, 14:18 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga bahan bakar minyak (BBM) kerap mengalami kenaikan. Misalnya saja pada 1 September 2023 lalu, kenaikan terjadi untuk seluruh jenis BBM non-subsidi yaitu Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green 95, Pertamina Dex dan Dexlite.

Kenaikan harga BBM ini tentu membuat masyarakat pengguna kendaraan bermotor memutar otak untuk mencari jalan keluar agar dana yang dikeluarkan tidak terlalu besar, salah satunya adalah mengganti jenis BBM dari Pertamax ke Pertalite.

Seperti yang dilakukan oleh pria bernama Arga Sitepu. Pria yang berdomisili di Jakarta Barat ini mulanya menggunakan Pertamax RON 92 untuk Toyota Great Corolla lansiran 1993 miliknya.

Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup Klaim Kendaraan Jadi Penyumbang Emisi Terbanyak

“Awalnya pakai bensin RON 92, terkadang RON 95 kalau keluar kita, lalu sekarang pakai RON 90. Alasan ganti karena harga RON 92 dan 95 sudah terlampau mahal, makanya pindah ke 90,” ucap Arga saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/9/2023).

Arga mengaku, saat berpindah dari RON 92 ke 90 memang menemukan perubahan yang signifikan pada mesin. Namun, dirinya memiliki cara untuk menyiasat hal tersebut.

“Berasa banget perubahannya. Konsumsi BBM jadi agak boros sedikit, pake RON 92 biasa 1:12 dalam kota, RON 90 1:10, akselerasi juga agak berkurang. Untuk mengakalinya, semua settingan mesin saya turunkan, terutama firing timing order, biar tidak terjadi knocking saat pakai RON 90,” kata Arga.

Pertamax Green 95 mulai tersedia di beberapa SPBU PertaminaKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Pertamax Green 95 mulai tersedia di beberapa SPBU Pertamina

Senada dengan Arga, Ricky Devara, pria yang berdomisili di Jakarta Selatan juga beralih dari Pertamax 92 ke Pertalite 90 untuk digunakan pada Mazda 2 lansiran 2017 miliknya.

“Awalnya pakai RON 92, terus ganti ke 90. Alasannya karena terlalu mahal, biarpun sebenarnya lebih irit. Lagi pula untuk Mazda 2 minimal RON 90, jadi kenapa enggak? Secara performa juga rasanya masih sama saja,” kata pria yang akrab disapa Deva.

Sama halnya dengan Fathan. Pria asal Bogor ini mulanya menggunakan Pertamax RON 92 untuk Suzuki Ertiga 2014 miliknya. Namun karena harga BBM yang cukup mahal, dirinya pun beralih ke Pertalite.

“Dari awal pakai Pertamax, sekarang ganti pertalite. Alasannya ya karena mahal saja, Pertalite sudah di angka Rp 10.000, padahal dulu Pertamax saja masih di Rp 9.000-an, tidak tembus 10.000,” ucap Fathan.

Fathan melanjutkan, awalnya dirinya mengaku takut akan ada dampak atau kerusakan pada mobil ketika beralih dari Pertamax ke Pertalite. Namun, sejauh ini tidak ada perubahan yang signifikan.

Pengisian Bahan Bakar Minyak di SPBU 13.282.613 Jalan Imam Munandar, Kota Pekanbaru, Riau, Minggu (17/4/2022). PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan stok BBM dan LPG aman dengan membentuk tim Satuan Tugas Khusus Ramadan dan Idul fitri (Satgas RAFI) yang bertugas untuk memastikan keamanan pasokan energi mulai tanggal 11 April hingga 10 Mei 2022. Beberapa layanan tambahan tambahan BBM periode Satgas RAFI tahun 2022 yakni 88 SPBU, 550 outlet LPG 3 Kg, 119 outlet LPG NPSO, 18 Pertashop yang disiagakan 24 jam serta enam motorist untuk layanan delivery dan tiga kantong SPBU.ANTARA FOTO/RONY MUHARRMAN Pengisian Bahan Bakar Minyak di SPBU 13.282.613 Jalan Imam Munandar, Kota Pekanbaru, Riau, Minggu (17/4/2022). PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan stok BBM dan LPG aman dengan membentuk tim Satuan Tugas Khusus Ramadan dan Idul fitri (Satgas RAFI) yang bertugas untuk memastikan keamanan pasokan energi mulai tanggal 11 April hingga 10 Mei 2022. Beberapa layanan tambahan tambahan BBM periode Satgas RAFI tahun 2022 yakni 88 SPBU, 550 outlet LPG 3 Kg, 119 outlet LPG NPSO, 18 Pertashop yang disiagakan 24 jam serta enam motorist untuk layanan delivery dan tiga kantong SPBU.

“Awalnya takut rusak, cuma sampai sekarang sudah aman. Performa juga tidak terlalu berkurang. Soalnya mobil modern sudah pinter, bisa nyesuain titik bakar sesuai oktan BBM, jadi tidak khawatir lagi,” kata Fathan.

Reyner Karnadi, pemilik Toyota Avanza 2021 juga turut melakukan downgrade konsumsi bahan bakar. Awalnya Reyner menggunakan Pertamax RON 92, namun demi menghemat pengeluaran, pria berdomisili di Jakarta Barat itu akhirnya mengganti BBM dengan Pertalite RON 90.

Baca juga: Pencurian Ban dan Pelek Kembali Terjadi, Ini Cara Pencegahannya

“Toyota Avanza ini kan mobil operasional, setiap hari dipakai jarak jauh. Jadi lebih efisien kalau downgrade ke Pertalite dari sisi financial, lebih murah,” ucap Reyner.

Reyner pun tak menampik bahwa perubahan BBM itu berdampak pada perfoma dan sedikit lebih boros.

“Performa pasti turun, lebih boros sedikit juga tadinya 1:12, jadi 1:11. Tapi Avanza lebih durable, dan terbukti bandel, mobil badak lah. Jadi tidak masalah menurut saya downgrade BBM,” kata Reyner.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau