Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencurian Ban dan Pelek Kembali Terjadi, Ini Cara Pencegahannya

Kompas.com - 04/09/2023, 12:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pencurian pelek dan ban kembali meresahkan. Paling baru menimpa Toyota Calya berkelir hitam yang harus kehilangan kedua ban dan peleknya di area parkir. Bahkan mobil masih sempat diganjal batu oleh pelaku.

Unggahan tersebut dibagikan oleh akun Instagram bernama @ndorobei.official. Dalam rekaman yang itu terlihat mobil murah ramah lingkungan itu kehilangan kedua ban dan pelek saat parkir di kawasan Pasar Baru Kota Bandung, Jawa Barat.

“Hati-hati sekarang yang parkir di pasar baru, ada spesialis pencurian pelek mobil. Dua-duanya depan belakang dia angkat,” ucap pria dalam video tersebut.

Baca juga: Harga BBM Makin Mahal, Begini Solusi Agar Mobil Hemat BBM

Kejadian seperti ini memang bukan yang pertama kali, sebelumnya juga sempat beredar video mobil Toyota Rush dan Mitsubishi Xpander yang juga mengalami hal serupa.

On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal mengatakan, pemilik mobil sebaiknya lebih berhati-hati. Apalagi jika pencuri menggunakan alat impact wrench, sangat mudah untuk melepas ban.

Menurut Zulpata, ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemilik mobil untuk mencegah pencurian. Namun, itu tidak bisa berkerja 100 persen, hanya sebagai pengulur waktu dan menyulitkan pencuri.

“Karena saat ini pencuri lebih canggih, tapi setidaknya ada langkah preventif yang bisa dilakukan pemilik kendaraan,” ucap Zulpata belum lama ini kepada Kompas.com.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by suwarto (@ndorobei.official)

Pertama, pemilik mobil bisa mengganti kepala nut dengan bentuk yang tidak lazim. Semisal bentuk kembang atau kotak dalam. Adapun harga untuk kepala nut bervariasi. Namun rata-rata penjual membanderolnya mulai dari Rp 30.000 sampao Rp 100.000.

“Bila ingin lebih aman, bisa juga menggunakan nut yang terkunci. Model ini biasa digunakan untuk ban cadangan yang digantung di belakang mobil. Namun, ketika digunakan memang ada sedikit bunyi dan vibrasi,” kata dia.

Selanjutnya, bisa juga dengan mencoba aktifkan lagi alarm guncangannya. Jadi, ketika mobil tergoncang, sirene alarm akan berbunyi.

“Tetapi risikonya mobil jadi lebih sensitif. Apalagi jika sedang parkir di mall yang kondisnya ramai,” ucapnya.

Trend pelek AgyaStanly/Otomania Trend pelek Agya

Lantas, apakah dengan mengaktifkan alarm mobil bisa meminimalisir terjadinya pencurian ban dan pelek?

Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriadi mengatakan, sensor alarm pada mobil umumnya hanya terdapat pada pintu dan kap mesin.

“Jadi, alarm baru akan berbunyi jika ada yang membuka pintu mobil (masuk ke dalam kabin) dan membuka kap mesin, kalau di ban dan pelek tidak ada sensor alarm,” ucap Bambang.

Baca juga: Klasemen Sementara MotoGP 2023 Usai GP Catalunya, Bagnaia Masih Teratas

Hal serupa juga diucapkan oleh Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi. Menurut Didi, alarm pada mobil yang menyala umumnya akan berbunyi kalau pintu ada yang membuka secara paksa.

“Namun ada juga yang dilengkapi dengan sensor getar yang bisa diatur dalam kondisi alarm menyala. Seperti contoh, alarm mobil yang berbunyi ketika ada suara petir atau gemuruh. Itu bisa diatur tingkat sensitivitasnya,” kata Didi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau