Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Mau Perluas Penerapan Wisata Ramah Lingkungan Berbasis EV

Kompas.com - 24/08/2023, 08:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berencana memperluas destinasi wisata ramah lingkungan dengan memanfaatkan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sebagai alat transportasi di area hiburan.

Pasalnya, melalui program tersebut, masyarakat dipercaya bakal semakin terpacu untuk mulai menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan. Sehingga nantinya bisa mengurangi jumlah produksi emisi CO2 harian dan memperbaiki kualitas udara Indonesia.

Sejauh ini, kawasan wisata yang sudah menerapkannya, ialah Ancol dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Baca juga: Rangka Motor Honda Berkarat, Masalah Bisa Ditelusuri dari Pabrik dan Konsumen

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/8/2023).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

"TMII mewajibkan kendaraan pengunjung hanya bisa dibawa sampai area parkir dan dapat berkeliling menggunakan kendaraan pariwisata berbasis listrik," kata Sandi dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno, yang disiarkan secara virtual, Rabu (23/8/2023).

"Sementara untuk destinasi wisata Ancol menggratiskan mulai 10 Juli sampai 31 Desember 2023 untuk kendaraan listrik," tambahnya.

Aturan insentif kendaraan listrik ini nantinya akan dievaluasi seiring berjalannya waktu. Jika memberikan hasil yang positif, kata dia, maka pemerintah bakal menerapkan kebijakan insentif serupa di destinasi wisata lain.

"Kita akan melakukan evaluasi seandainya ini positif hasilnya, ini (pemberian insentif) akan kita tingkatkan di destinasi tambahan," ucap dia.

Baca juga: Cara Mudah Lindungi Rangka Motor dari Bahaya Karat

Sandiaga Uno juga menilai, jika polusi udara di Jakarta mendapat penanganan yang baik, maka hal tersebut tidak akan berdampak pada target kunjungan pariwisata.

"Kami meyakini bahwa jika ditangani dengan baik Insya Allah tidak akan berdampak kepada target pencapaian wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara," ucap Sandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau