JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik mobil diesel zaman sekarang yang mengadopsi common rail injection jangan pakai solar berkualitas buruk. Jika tidak bisa berakibat pada dalaman mesin seperti injektor yang bermasalah.
Apin, pemilik bengkel spesialis Pelita Motor Mitsubishi, mengatakan, saat ini tak sedikit Pajero Sport diesel yang ganti injektor karena menggunakan solar yang tidak sesuai dengan cetane number (CN) yang direkomendasikan.
Baca juga: Pentingnya Edukasi ke Konsumen Soal Perawatan Ban Mobil Secara Berkala
"Mobil diesel Pajero (Sport) ganti injektor, karena pakai solar biasa. Karena mustinya banyak bertanya, kemudian baca-baca, boleh tidak sih ini," ujar Apin yang ditemui Kompas.com, di sentra mobil Blok M, Jakarta, belum lama ini.
Apin mengatakan, jika sudah mesti ganti injektor maka pemilik mesti keluar uang tak sedikit.
"Injektor Pajero Rp 4,5 juta pakainya empat buah. Pemasangan harus di bengkel resmi karena harus diriset, disesuaikan nomornya sama komputer yang di mobil jadi bengkel umum tak bisa harus ke bengkel resmi, dan jasanya antara Rp 3 juta- Rp 4 juta," ujar Apin.
"Itu karena bahan bakar yang kualitasnya tidak sesuai," kata dia.
Baca juga: Harga Vespa Lawas yang Makin Mahal, Benarkah?
Apin mengatakan, saat ini tak jarang Pejero Sport diesel ganti injektor atau suction control valve (SCV) karena pemakaian solar buruk. SCV sendiri merupakan bagian dari komponen supply pump yang menyuplai bahan bakar bertekanan tinggi.
"Sekarang ini yang beli banyak, SCV injection pump, hari ini kita jual dua buah. SCV harganya Rp 2,1 juta- Rp 2,2 juta. Jangka panjang itu akan rusak itu (pakai solar buruk) pasti, setahun dua tahun kemudian," kata Apin.
Baca juga: Toyota Kucurkan Rp 2,5 Triliun untuk Produksi Lokal Yaris Cross
Apin mengingatkan, pemilik mobil diesel zaman sekarang yang mengadopsi common rail injection cuma cukup perhatikan kualitas solar saja.
"Tips mobil diesel itu mudah. Mau itu merek apapun, Toyota, Mitsubishi atau apapun, kalau sudah common rail itu tidak boleh diisi kadar sulfur tinggi mesti yang rendah," kata Apin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.