Grup Astra Memastikan Rencana Akuisisi OLX

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra International Tbk (ASII) melalui anak usahanya yaitu PT Astra Digital Mobil berencana mengakuisisi 99,98 persen saham PT Tokobagus atau biasa dikenal OLX Indonesia.

Melalui pengambilan alih tersebut, bisnis otomotif grup Astra akan semakin besar di Tanah Air. Mengingat OLX Indonesia memiliki unit bisnis penjualan mobil bekas yang cukup besar.

"(Iya), PT Astra Digital Mobil anak perusahaan ASII berencana mengakuisisi 99,98 persen saham PT Tokobagus," kata Head of Corporate Communication Astra, Boy Kelana Soebroto kepada Kompas.com, Rabu (26/7/2023).

Baca juga: MInat Beli Mazda CX-60, Ada Inden 1 Bulan

Dok. Mocil.id Mocil.id menyediakan lebih dari 700 unit mobil bekas yang merupakan milik mitra Moci.

Hanya saja dalam kesempatan tersebut, dirinya belum mau mengungkapkan lebih jauh mengenai rencana itu. Termasuk nilai akuisisi sampai posisi bisnis yang mau disasar.

Mengingat PT Astra Digital Mobil merupakan asosiasi bisnis dari PT Serasi Autoraya yang bergerak pada bidang layanan transportasi dan logistik.

Tak sampai di sana, anak usaha ASII ini juga memiliki platform jual-beli mobil bekas bernama Mobbi yang baru diluncurkan jelang akhir 2022 lalu. Platform ini dilengkapi inspeksi mobil, perkiraan harga, pengajuan pembelian, sampai asuransi.

Sementara itu, OLX Indonesia yang hendak diakuisisi punya bisnis utama pada situs iklan baris online. Perusahaan juga mengoperasikan bisnis jual-beli mobil bekas daring melalui platform OLX Autos.

"Saat ini, kami belum bisa memberikan komentar lebih jauh terkait rencana itu," kata Boy.

Baca juga: Amankah Formula Oli Aditif buat Mesin Kendaraan?

dok. Shutterstock

Apabila melihat portofolio ASII, sektor otomotif memang konsisten untuk menjadi salah satu kontributor terbesar dalam kemajuan bisnis perusahaan di Indonesia.

Pada kuartal I/2023 misal, bisnis otomotif sukses menyumbang pendapatan sebesar Rp 34,19 triliun dari total pendapatan ASII sebesar Rp 82,98 triliun. Angka tersebut hanya satu peringkat di bawah bisnis alat berat dengan kontribusi Rp 34,89 triliun.

"Kalau untuk year to date (ytd) 2023, kita tunggu laporan keuangan semester satu ya," kata Boy lagi.